Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggambar Yuk...

Kompas.com - 14/10/2012, 03:33 WIB

Hal serupa dialami Zemy (21) yang punya spesialisasi di jalur ilustrasi semirealis dan Ami (20) yang gemar menggambar kartun.

Peluang bisnis

Tak hanya orang lalu lalang, karya Pensil Kertas Community juga beberapa kali menarik perhatian perusahaan yang pada akhirnya mengajak bekerja sama. Perusahaan ini biasanya meminta komunitas membuatkan gambar untuk desain kaus acara perusahaan.

”Kalau ada pesanan, saya beritahukan kepada anggota. Nanti beberapa desain dipilih untuk diserahkan kepada perusahaan. Sementara ini, penghasilannya menjadi milik anggota yang desainnya terpilih. Tetapi, mungkin ke depan akan kami potong sedikit untuk uang kas. Uangnya bisa dipakai untuk acara sosial atau kegiatan komunitas karena ketika menggelar atau mengikuti acara besar, kami memerlukan perlengkapan, seperti kertas dan alat tulis,” tutur Taufik.

Dengan cara ini, hobi anggota yang sudah berjumlah sekitar 165 orang ini mendatangkan peluang bisnis. Hal inilah yang dimaksud Taufik menjadikan Pensil Kertas Community bukan hanya tempat berkumpul tanpa tujuan.

”Tujuan awalnya simpel saja. Supaya anggota komunitas punya uang saku sendiri dari karya mereka. Minimal bisa mengganti ongkos untuk kumpul hari Sabtu dan Minggu. Ini juga menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan dunia kerja, terutama kepada mereka yang masih sekolah dan kuliah. Karena ketika ada pesanan, mereka harus membuat karya yang berkualitas dengan tenggat tertentu,” kata Taufik.

Cara lain memperkenalkan profesionalisme dunia kerja adalah dengan membuka kesempatan kepada anggota untuk mengajar menggambar secara privat. Peluang ini, ke depan, akan dikembangkan menjadi sekolah menggambar.

Komunitas Pensil Kertas, bahkan, bercita-cita menjadikan Bandung sebagai kota desain. ”Salah satu cara, misalnya dengan menghias tempat sampah yang ada di kota Bandung supaya menarik hingga orang mau membuang sampah pada tempatnya,” kata Taufik.

Dengan cara ini, gambar-menggambar bisa menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com