Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/11/2012, 09:57 WIB

Kompas.com - Penampilan boleh saja rapi dan necis, tapi kalau berdekatan kita seperti mau pingsan akibat bau badan menyengat. Rekan kerja seperti itu ternyata bisa membuat lingkungan kerja menjadi tidak nyaman.

Menurut sebuah survei yang dilakukan situs pencari kerja NationaleVacaturebank.nl, bau badan berada di urutan pertama sebagai pengganggu suasana kerja, selanjutnya adalah orang yang malas mencuci tangan setelah dari toilet, diikuti dengan bau mulut.

Survei mengenai kebersihan di lingkungan kerja ini diikuti oleh 1.100 responden.

Bau badan menyengat sebenarnya paling sering dialami oleh remaja di usia pubertas karena terjadi peningkatan hormon androgen. Meski keringat sebenarnya tidak berbau, tetapi bakteri menggunakan lingkungan yang basah itu untuk berkembang biak. Bau yang timbul sebenarnya berasal dari bakteri yang memecah protein keratin di permukaan kulit.

Selain di ketiak, bakteri juga memproduksi bau di sekitar paha, kaki, area anus, dan masih banyak lagi. Mencuci bagian tubuh yang mudah basah oleh keringat terrsevyt dengan sabun dan air sebenarnya bisa membantu mengurangi bau menyengat.

Untuk mencegah timbulnya bau badan, gunakan antiperspirant sebelum tidur sehingga zat aktif produk tersebut bisa bekerja saat Anda tidur dan tidak berkeringat. Jika Anda menggunakannya setelah mandi, keringat akan menghapus kandungan antiperspirant. Sebaiknya Anda memilih produk deodoran yang mengandung antiperspirant yang merupakan agen untuk mengurangi produksi keringat.

Pastikan juga area ketiak Anda selalu kering supaya bakteri tidak mudah berkembang biak. Mencukur bulu ketiak secara teratur juga akan membantu mencegah akumulasi bakteri.

Selain itu, perhatikan pola makan. Makanan berlemak atau makanan dengan aroma kuat seperti bawang putih atau petai bisa membuat bau badan semakin kuat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau