Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukuran Penis Terlalu Besar, Remaja Ini Lakukan Operasi Pengecilan

Kompas.com - 13/02/2015, 11:05 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber Daily Mail


KOMPAS.com —
Seorang remaja 17 tahun baru saja menjalani bedah pengecilan penis pertama di dunia. Remaja asal AS ini menjalani operasi karena merasa penisnya terlalu besar untuk berolahraga kompetisi atau berhubungan seks.

Dokter bedah terkejut ketika si remaja mengeluhkan penisnya yang terlalu besar. Ketika tak sedang ereksi, panjangnya 17 cm dengan garis keliling mencapai 25 cm. Ahli bedah menggambarkan bentuknya mirip seperti bola American football.

Dokter yang menangani si remaja, Rafael Carrion, adalah seorang ahli urologi dari University of South Florida. "Tiba waktunya bagi seorang urologis untuk menangani kasus yang sangat langka dan sulit dimengerti serta membuat dokter tak mampu berkata-kata," kata Carrion.

Remaja tersebut mengalami ereksi tak diinginkan karena penyakit sel-sel darah berbentuk abnormal yang menghalangi pembuluh darah di penis sehingga membuat penis jadi membengkak. Kejadian itu membuat penis menjadi gembung dan cacat.

Gara-gara kondisi itu, ia jadi tak bisa berhubungan seks, bermain olahraga kompetitif. Ia juga kesulitan mengenakan celana karena ukuran penis yang tak biasa itu. Di samping itu, ia juga malu karena kemaluannya tampak jelas terlihat ketika ia mengenakan pakaian biasa.

"Alat kelamin itu mengembang seperti balon," kata dr Carrion. "Kedengarannya seperti impian para pria, memiliki ukuran yang sangat besar. Kendati sangat panjang, ukuran kelilingnya amat besar, terutama di bagian tengah sehingga mirip bola American football," imbuhnya.

Dokter Carrion dan tim medisnya mencari literatur medis untuk mengatasi kondisi itu. "Di dunia ada perlombaan untuk membuat kelamin lebih panjang dan besar dalam bedah plastik, tetapi sangat sedikit pengetahuan bagaimana membuatnya lebih kecil," katanya.

Akhirnya, mereka memutuskan melakukan teknik bedah yang normal digunakan untuk mengobati penyakit Peyronie's, kondisi di mana jaringan parut terjadi di sepanjang penis dan membuatnya membengkok.

Tim itu memotong jaringan parut lama, membuka lapisan kulit penis, dan memotong dua segmen jaringan dari kedua sisi. "Teknik ini agak mirip teknik tummy tucks dua sisi," ujar dr Carrion.

Para dokter mampu melakukan bypass uretra, saluran yang membawa air seni melewati penis dan semua saraf yang memberikan sensasi. Si remaja hanya menginap dua hari di rumah sakit dan tampaknya sangat senang dengan ukuran penisnya yang baru.

Tim dokter tidak melakukan pengukuran akhir kendati dr Carrion mengatakan hasil akhirnya tetaplah besar. "Sedikit lebih panjang dan lebih tebal dari rata-rata pria, tetapi sekarang lebih simetris dan pasien cukup puas dengan hasilnya," katanya.

Operasi ini diterbitkan dalam jurnal Sexual Medicine. Sejak dipublikasikan, hanya satu orang yang mendekati dr Carrion untuk menjalani prosedur yang sama. "Orang ini tampaknya memiliki penis besar alami. Karena tak ada yang tak biasa dalam riwayat medisnya, tampaknya tak ada keabnormalan dalam kasus ini," tuturnya.

Dalam kasus pertama, si remaja AS memiliki kondisi medis yang membutuhkan pengobatan. "Bedah pada seseorang yang benar-benar sehat, tetapi punya masalah dengan ukuran penisnya merupakan persoalan lain," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau