"Karena itu hanya satu kasus, jadi sangat sulit untuk tahu persis apa penyebabnya. Memang mungkin serangan jantung terkait dengan asupan minuman energi, tapi kita tidak pernah bisa tahu pasti hanya dari kasus tunggal,” ujar Ostfeld seperti dikutip dari Live Science.
Selama ini Ostfeld mengaku pernah mendengar laporan kasus serangan jantung terkait dengan minuman energi. Beberapa laporan lain juga mengaitkan minuman energi dapat membuat jantung berdebar-debar sesaat. Namun, sejumlah laporan tersebut belum dapat membuktikan hubungan sebab akibat.
Menurut Ostfeld, memang ada kemungkinan minuman berenergi berdampak negatif pada fungsi pembuluh darah yang membuat darah membeku ataupun menggumpal. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan adanya kaitan antara konsumsi minuman berenergi dengan serangan jantung.
Meski demikian, Ostfeld juga enggan mengatakan bahwa minuman berenergi adalah minuman yang sehat. Menurut dia, banyak cara untuk membuat seseorang merasa lebih berenergi. Diantaranya, tidur yang cukup, makan-makanan bergizi, atau menerapkan pola makan dari sumber nabati.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.