KOMPAS.com - Sakit pada tenggorokan adalah salah satu alasan paling umum orang pergi ke dokter, jauh di atas tekanan darah tinggi, masalah punggung, dan ruam. Gangguan ini dapat bersiap akut, datang tiba-tiba dan berlangsung beberapa hari, bahkan bulan.
Penyebab sakit tenggorokan masih membingungkan, bahkan bagi dokter. Jika gejala yang dialami menetap atau parah, segera konsultasikan ke dokter. Berikut adalah beberapa penyebab tersering sakit pada tenggorokan, menurut John Ingle, dokter spesialis telinga hidung dan tenggorokan.
4. Mononucleosis
Mononucleosis atau mono, dikenal sebagai penyakit berciuman, karena penyakit ini ditularkan melalui air liur. Penyakit ini disebabkan oleh virus Epstein-Barr dan paling sering terjadi pada orang muda.
Mono tergolong penyakit yang sulit untuk didiagnosis, karena bisa datang dengan cepat atau secara bertahap, kata Dr Ingle. Gejala umum yang terjadi termasuk sakit tenggorokan, demam, kelelahan yang signifikan, dan bengkak pada leher dan kelenjar ketiak. Gejalanya dapat berfluktuasi, dan dapat berlangsung dari beberapa minggu sampai beberapa bulan.
Kadang-kadang mono bisa tampak sangat mirip dengan radang tenggorokan. Jika Anda berpikir bahwa itu adalah radang dan segera mengkonsumsi antibiotik tertentu, maka Anda dapat mengalami campak seperti ruam.
Mono dapat diketahui dengan melakukan test yang disebut dengan tes monospot, tetapi tidak ada pengobatan untuk virus ini, "Anda harus menunggu dan secara perlahan kondisi Anda akan menjadi lebih baik," kata Alava.
Jika Anda mengalami nyeri yang signifikan pada tenggorokan, dokter mungkin akan memberikan Anda steroid. Hal ini akan membantu untuk mengurangi peradangan dan memungkinkan Anda untuk menelan lebih mudah.
5. Alergi
Alergi yang disebut dengan rhinitis alergi (hay fever) biasanya muncul dengan gejala seperti bersin, mata berair, dan hidung meler. Kondisi ini muncul setelah Anda menghirup alergen seperti serbuk sari, debu, atau bulu yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada tenggorokan.
Biasanya kita akan merasakan gatal atau menggelitik di tenggorokan, bukan terasa sakit. Walau begitu, kondisinya akan lebih buruk selama kontaminasi alergen terus terjadi.
Makanan tertentu juga bisa menjadi biang keladinya, dan tanda-tanda yang begitu halus mungkin tidak dihubungkan dengan apa yang Anda makan. Hal ini termasuk dalam iritasi tenggorokan, gatal, atau masalah perut seperti kram atau diare.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.