Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Kenali Gen Pembawa Kanker Payudara dan Ovarium

Kompas.com - 30/03/2015, 10:05 WIB

KOMPAS.com - Sebagai pembaca gen BRCA1, Angelina Jolie memang memiliki risiko yang lebih besar menderita kanker payudara dan ovarium. Karenanya ia memutuskan mengangkat ovariumnya pada Maret 2015, dua tahun setelah ia melakukan pengangkatan kedua payudaranya.

Penyakit kanker ovarium juga diderita ibunya yang meninggal pada tahun 2007. Keputusannya untuk mengangkat kedua payudaranya (mastektomi ganda) akan menurunkan risikonya terkena kanker payudara.

"Tidak mudah untuk membuat keputusan ini. Namun kita masih mungkin untuk mengendalikan dan mencegah masalah kesehatan. Anda bisa meminta saran, mempelajari pilihannya dan membuat pilihan yang tepat bagi Anda. Pengetahuan adalah kekuatannya," kata wanita yang sekarang menjadi sutradara ini.

Baca juga: 70 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 untuk Dikirimkan ke Teman dan Keluarga

Keputusan untuk melakukan mastektomi dan pengangkatan ovarium seperti Jolie belum tentu efektif bagi orang lain. Karena itu, perdalam informasi mengenai gen BRCA1 ini.

1. Kebanyakan kasus kanker payudara terjadi secara acak, tak bergantung pada mutasi genetik BRCA.

Gen BRCA1 dan BRCA2 merupakan jenis penekan tumor. Ketika mereka berfungsi normal, mereka membantu mencegah pertumbuhan sel tak terkendali yang bisa menyebabkan tumor ganas. Ketika gen BRCA mengalami kerusakan mutasi, hal itu dapat mengarah pada pengembangan payudara dan kanker ovarium yang diturunkan.

Baca juga: Insien Penumpang Merokok di Kabin Pesawat, Garuda Indonesia Tindak Tegas

Mutasi genetik hanya membuat 5 sampai 8 persen dari semua kasus kanker payudara, demikian yang disampaikan oleh pemimpin redaksi medis NBC, Nancy Snyderman.

Mayoritas penderita kanker payudara tidak memiliki mutasi BRCA. "Ini bukan tes acak (untuk Jolie)," kata Snyderman. Aktris ini memilih untuk diuji karena ibunya didiagnosis menderita kanker ovarium pada usia muda.

2. Kebanyakan wanita tidak memerlukan tes genetik.

Baca juga: Sandi Butar Butar Terima Surat Pemecatan Saat Masuk Kerja Usai Libur

Apakah Anda penasaran harus dites untuk mengecek gen BRCA yang bermutasi? Hanya wanita yang memiliki resiko akibat riwayat kanker dalam keluarga yang memperoleh manfaat dari pengujian tersebut.

University of Texas MD Anderson Cancer Center mengatakan bahwa penting untuk fokus pada kerabat sebelum mengambil kesimpulan tentang sejarah kanker keluarga Anda. Ia merekomendasikan kriteria sebagai berikut:

a. Lihat sejarah kesehatan kerabat terdekat pertama (orangtua, saudara kandung, anak), dan kerabat terdekat kedua (kakek atau nenek, tante, oom, sepupu, keponakan).

Baca juga: 150 Ucapan Idul Fitri 2025 dan Gambar Selamat Lebaran 1446 H buat Dikirim ke Medsos

b. Anda mungkin mempertimbangkan untuk mendapat tes gen BRCA jika satu atau lebih keluarga didiagnosis dengan jenis kanker serupa (dua kanker payudara, atau dua kanker ovarium, misalnya), mutasi BRCA1 atau BRCA2, kanker payudara atau ovarium sebelum usia 50 tahun, atau kanker payudara pria.

c. Orang yang berketurunan Yahudi Ashkenazi dan memiliki kerabat yang memiliki diagnosis sama mungkin memiliki risiko tinggi mengalami mutasi gen BRCA.

Mutasi gen tersebut dideteksi oleh tes darah di laboratorium khusus. Hasil dari tes bisa diperoleh dalam beberapa minggu.

Baca juga: Beli Perhiasan Emas 15 Kg Tunai, Wanita Ini Tuai Kritik di Medsos

Halaman Berikutnya
Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Belajar dari Titiek Puspa, Kenali Penyebab Pecah Pembuluh Darah dan Risikonya

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Titiek Puspa Alami Pecah Pembuluh Darah, Kenali Kondisi Tersebut

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

[KLARIFIKASI] Tidak Benar AC Masjid Meledak dan Tewaskan 20 Orang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

INFOGRAFIK: Hoaks Subsidi Elpiji 3 Kg Akan Diganti Bantuan Uang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Lifestyle

Bicara Pakai Bahasa Bayi Bisa Ganggu Perkembangan Anak, Simak Penjelasan Dokter

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Sains

Menjaga Air di Lereng Merapi Lewat Kopi dengan Aroma Mawar

api-1 . CONTEXT-PLACE
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Sains

Merawat Warisan, Menjaga Alam: Kisah Teh Smoky dari Lereng Merapi

api-1 . CONTEXT-PLACE
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 5 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Deretan Artis Klarifikasi Usai Namanya Masuk Daftar Boikot

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Indonesia Vs Bahrain Tayang di TV Mana? Berikut Jadwal dan Link Live Streaming-nya

api-1 . POPULAR-INDEX

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau