'Dibombardir' makanan. Sering melihat postingan makanan di media sosial atau iklan televisi, ternyata memengaruhi keinginan makan Anda. Studi tahun 2012 dari jurnal Obesity menjumpai, bahwa hanya melihat makanan saja dapat mendongkrak kadar hormon rasa lapar ghrelin. Agar tak tergiur, ada baiknya membatasi paparan iklan makanan di televisi.
Kurang asupan protein dan lemak. Lemak merupakan salah satu sumber komponen yang mesti dipenuhi oleh tubuh dan bukan dimusuhi. Selama memilih sumber yang baik, lemak akan bermanfaat bagi tubuh. Demikian pula dengan protein.
"Tidak hanya akan bertahan di lambung dan meningkatkan rasa kenyang, protein juga memiliki efek penekan nafsu makan. Selain itu, lemak tak jenuh juga dikaitkan dengan rasa puas. Saat puas dengan makanan, Anda cenderung mendengarkan tanda lapar dengan baik dan tidak makan lagi hingga Anda benar-benar lapar," jelas Rumsey.
Untuk protein, pastikan mengonsumsi 46 gram per hari. Sementara, asupan lemak bagi dewasa dibatasi hingga 20-35 persen dari total kalori harian.
Mengonsumsi obat tertentu. Obat yang dikonsumsi reguler, terkait dengan penyakit yang dialami, dapat membuat Anda selalu merasa lapar. Obat antidepresan, seperti halnya kortikosteroid (prednison misalnya) yang diresepkan untuk menangani masalah kesehatan Anda, disebutkan Rumsey dapat mempengaruhi nafsu makan.
Bila Anda mendapatkan jenis obat tersebut dan merasa lapar, bahkan setelah menyantap porsi normal, konsultasikan dengan dokter. Jika memungkinkan, menggantinya dengan obat lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.