"Usia anak yang menderita HIV positif rata rata berusia 2-10 tahun. Sebagian dari mereka berstatus yatim atau yaim piatu, orangtuanya telah meninggal karena AIDS," jelasnya. Menurutnya, usia anak penderita HIV yang paling tua berusia 11 tahun dan tidak menutup kemungkinan ODHA anak yang bersekolah, akan dikeluarkan dari sekolah karena stigma negatif di masyarakat.
"Hampir semua orangtua ataupun pengasuh mereka berlatar belakang ekonomi lemah," jelasnya. Ia menegaskan, jika sekolah adalah hak setiap anak, tidak terkecuali mereka yang hidup dengan HIV atau memiliki orangtua yang hidup dengan HIV.
Pihaknya dan beberapa aktivis peduli HIV AIDS juga menggalang koin untuk anak-anak HIV positif. "Masih banyak masyarakat yang tidak peduli dengan persoalan stigma dan diskriminasi yang dihadapi ODHA. Dan kami berharap dengan aksi mengumpulkan koin, masyarakat menyadari bahwa ODHA juga manusia yang punya hak sama seperti lainnya," ungkapnya.
Dalam aksi pengumpulan koin tersebut, para aktivis meminta agar program penanggulangan HIV AIDS bukan hanya tugas Kementrian Kesehatan, tapi seluruh komponen pemerintahan dan masyarakat. Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat memasukkan akses pengobatan ODHA ke dalam JKN. "Termasuk juga bagian dari harapan kami, agar supply chain management ARV dan obat obatan bagi ODHS bisa lebih lancar, serta adanya dukungan mitigasi bagi ODHA khususnya ODHA anak," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.