Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2015, 08:00 WIB
KOMPAS.com - Walau penyakit diabetes disebut sebagai penyakit akibat gaya hidup, tetapi sampai saat ini apa penyebab pasti penyakit ini belum diketahui dengan pasti.

Untuk penyakit diabetes tipe 1 yang biasanya diderita anak-anak, para ilmuwan beranggapan bahwa penyakit ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang sehat karena dianggap zat asing yang berbahaya.

Pada diabetes tipe ini, sistem kekebalan menyerang sel pankreas dan merusak kemampuannya untuk menghasilkan insulin. Para ilmuwan yakin bahwa faktor lingkungan, yakni seperti virus menjadi pemicu terjadinya proses ini. Gen juga ikut berperan dalam hal ini karena ada sebagian orang yang lebih rentan menderita diabetes.

Pun demikian, para ahli kesehatan juga tidak mengetahui apa yang menyebabkan penyakit diabetes tipe 2 (diabetes melitus). Diabetes melitus atau biasa disebut kencing manis biasanya diderita orang dewasa,  berkaitan dengan obesitas dan cenderung diturunkan dalam keluarga.

Namun jangan khawatir, penyakit ini bisa dicegah. Jika Anda terlanjur menderita diabetes tipe 2, Anda tetap bisa mengendalikan gula darah tinggi dengan pengaturan pola makan atau rutin melakukan aktivitas fisik.

Apakah ada obatnya?

Kedua tipe diabetes, tipe 1 dan tipe 2 merupakan penyakit kronis dan bersifat seumur hidup. Saat ini, tidak ada obat yang benar-benar menyembuhkan penyakit tersebut.

Meskipun demikian, masih ada secercah harapan untuk pengobatan dan pencegahan. Walau kita tidak bisa mencegah diabetes tipe 1, tapi diabetes tipe 2 bisa dihindari dengan cara menjaga berat badan, mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, cukup istirahat, serta rajin berolahraga.

Berikut adalah hasil penemuan-penemuan terbaru dari riset mengenai diabetes. Bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun lagi para ilmuwan benar-benar bisa menemukan cara untuk mengatasi penyakit ini.

Temuan dalam diabetes tipe 1meliputi:
• Pankreas buatan. Sistem ini sebagian otomatis menggunakan monitor glukosa berkelanjutan dan pompa insulin untuk memberikan dosis insulin berdasarkan indikator gula darah. Pompa dan monitor akan di koordinasikan oleh komputer. Di masa yang akan datang, para peniliti berharap untuk mengembangkan sistem otomatis yang dapat berfungsi layaknya organ pankreas.

• Manipulasi genetik atau mengubah sel yang biasanya tidak menghasilkan insulin jadi bisa menghasilkan insulin.

• Transplantasi sel islet. Sel islet merupakan sel terbesar dalam pankreas. Dalam sel ini terdapat sel beta yang menghasilkan insulin. Transplatansi sel islet mengambil sel dari organ donor kemudian ditempatkan di pankreas kita.

• Transplatansi pankreas yang diperoleh dari donor organ atau pendonor sukarela.

• Mengubah ulang sistem kekebalan tubuh dengan cara mematikannya dan mencangkokkannya dengan sistem sel kekebalan yang baru.

• Memprogram sel punca sedemikian rupa agar menghasilkan insulin.

• Vaksin untuk mencegah kekebalan tubuh agar tidak merusak sel yang menghasilkan insulin.

Walaupun terapi-terapi ini baru tahap awal dari penelitian dan pengembangan, ini merupakan tumpuan untuk membantu orang-orang yang terkena diabetes tipe 1.

Diabetes tipe 2 sangatlah unik, karena tubuh Anda menjadi kebal terhadap efek insulin. Peneliti perlu memahami resistensi insulin sebelum pendekatan ini bisa dilakukan. Obat-obatan yang diresepkan dokter biasanya bertujuan untuk menurunkan kadar gula darah dan juga mengatasi komplikasi dari penyakitnya. (Muthia Zulfa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau