3. Olahraga teratur
Ada banyak penelitian yang mengaminkan manfaat positif olahraga untuk mengatasi depresi. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh University of Toronto selama 26 tahun terhadap 6.363 pasien depresi.
Mereka menemukan, 20-30 menit berjalan dan berkebun yang dilakukan setiap hari, terbukti secara signifikan mencegah depresi kambuh kembali.
4. Terapi Pijat
Tidak semua terapi depresi menuntut kerja keras. Sebuah penelitian yang dilakukan Dr. W.H. Hou dan dipublikasikan oleh Journal of Clinical Psychiatry 2010, menemukan bahwa terapi pijat secara signifikan dapat mengurangi gejala depresi.
Menurut Dr. W.H. Hou, salah satu efek samping depresi adalah timbulnya rasa nyeri. Dengan pijat dan akupunktur, rasa nyeri itu bisa diatasi.
5. Mandi matahari
Sinar matahari yang lama telah terbukti untuk meringankan depresi dan melindungi fungsi otak Anda.
Sebuah studi tahun 2009 terhadap 16.800 penderita depresi, yang diterbitkan oleh jurnal Environmental Health membuktikan, bahwa paparan sinar matahari mampu membuat hormon serotonin dan melatonin bekerja dengan optimal. Hasilnya, fungsi kognitif membaik.
Sebuah studi pada tahun 2011 terhadap lebih dari 80.000 wanita pasca-menopause menemukan, bahwa peserta yang mengonsumsi lebih banyak vitamin D memiliki risiko 20 persen lebih rendah mendapat depresi.
Vitamin D adalah vitamin yang secara alamiah diproduksi oleh tubuh saat kita terpapar sinar matahari pagi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.