KOMPAS.com - Stres dan kejadian menyedihkan seperti perceraian tampaknya tidak meningkatkan risiko kanker payudara. Peneliti tidak menemukan hubungan di antara keduanya.
Penemuan itu datang dari Breast Cancer Now Generations Study yang meneliti penyebab kanker payudara. Mereka mengikuti lebih dari 113.000 wanita Inggris lebih dari 40 tahun. Mulai 2003, mereka ditanyai, seberapa sering merasa stres.
Mereka juga mencatat pengalaman satu dari sembilan jenis kejadian stres selama lima tahun terakhir seperti kehilangan, perceraian, ditinggal mati orang tua di bawah usia 20.
Peneliti mengikuti mereka rata-rata enam tahun untuk melihat berapa banyak dari wanita itu yang kemudian mengalami kanker payudara.
Mereka juga mengumpulkan data dari faktor-faktor lain seperti obesitas, aktivitas fisik, konsumsi alkohol dan riwayat keluarga kanker payudara. Para wanita itu juga ditanyai usia menstruasi pertama dan menopause, jumlah anak dan usia wanita saat melahirkan dan durasi menyusui.
Dengan begitu, peneliti mampu menghitung pengaruh faktor-faktor ini, memisahkan efek potensial stres.
Hasilnya, ditemukan tak ada hubungan antara stres dan kanker payudara. Hanya terdapat asosiasi lemah antara satu jenis kanker payudara dengan perceraian.
Risiko kanker payudara juga meningkat di antara wanita yang kehilangan ibu di bawah usia 20 tahun.
Tetapi, ketika ibu sudah kena kanker payudara atau indung telur sebelum faktor anak perempuan dikeluarkan, risikonya menjadi kurang bermakna. Hal ini mengatakan risiko meningkat karena faktor kecenderungan genetik, bukan karena efek kehilangan itu sendiri.
Dr Schoemaker, staf ilmuwan dari Institute of Cancer Research, London, mengatakan,"Selalu menantang untuk menguraikan banyak pengalaman dan perilaku kehidupan yang mungkin mempengaruhi risiko kanker. Studi kami menganalisa data sangat besar dan telah menghasilkan bukti stres tidak meningkatkan risiko kena kanker payudara," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.