SURABAYA, KOMPAS.com - Salah satu fasilitas penting untuk mencegah perburukan penyakit tidak menular adalah alat-alat diagnostik yang akurat sehingga penyakit dapat dideteksi dini.
Penyakit tidak menular yang menghabiskan porsi terbesar pembiayaan BPJS Kesehatan antara lain jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan diabetes melitus.
Pada tahap awal, penyakit-penyakit tersebut sering tidak menimbulkan keluhan, namun jika dibiarkan dalam jangka panjang bisa menyebabkan berbagai komplikasi yang menyebabkan kecacatan, bahkan kematian.
Untuk itu diperlukan sarana diagnostik medis yang akurat, terutama di rumah sakit rujukan yang ada di daerah agar tidak semua pasien datang ke rumah sakit tingkat pertama yang ada di ibukota provinsi.
Kebanyakan daerah terpencil dan sangat terpencil memang masih bermasalah dalam hal akses layanan kesehatan, seperti peralatan kesehatan dan alat diagnostik yang terbatas.
Saat ini cukup banyak perusahaan yang menawarkan inovasi alat-alat deteksi secara akurat dan hasilnya bagus, namun dengan harga terjangkau dan bisa dioperasikan dengan mudah.
GE Healthcare sejak beberapa tahun terakhir berinvestasi untuk mengembangkan inovasi alat-alat kesehatan bagi negara-negara berkembang dan dipakai di daerah terpencil.
"Kami sudah menghasilkan lebih dari 100 inovasi baru yang fokus untuk dipakai di daerah terpencil. Sekitar 9 inovasi itu bahkan sudah masuk dalam daftar WHO Compendium, misalnya USG portabel, alat EKG jantung portabel, atau mesin anestesi," kata Haris Izmee, Country Head GE Healthcare Indonesia, dalam pembukaan acara kegiatan Inovasi yang Peduli di Surabaya, Jumat (29/7/2016).
Marvy Lumentut, Country Marketing Head GE Healthcare menambahkan, alat-alat portabel tersebut ditujukan untuk mendeteksi awal penyakit. "USG Portabel atau alat EKG portabel bukan untuk diagnosis canggih, tetapi deteksi dini. Sehingga kalau ditemukan ada risiko bisa dirujuk ke tingkat lanjutan," ujarnya.
Marvy mengatakan, GE Healthcare kini tidak hanya fokus pada alat-alat kesehatan besar berteknologi tinggi, tetapi juga alat-alat yang dapat membantu meningkatkan akses layanan kesehatan di daerah. "Walau alatnya kecil, tetapi tetap harus akurat," imbuhnya.
Inovasi kesehatan dari GE Healthcare, lanjut Marvy, masuk dalam daftar WHO Compendium atau daftar alat-alat kesehatan yang bisa dipasang dalam kondisi energi terbatas.
"Alat-alat itu tidak butuh tempat yang besar, energi listrik yang kecil, dan mudah dioperasikan," paparnya.
Beberapa alat seperti EKG jantung portabel dipakai untuk medeteksi apakah denyut jantung pasien ada kelainan atau tidak, demikian juga dengan USG kehamilan. Alat-alat tersebut berukuran kecil dan mudah dibawa-bawa, bahkan bisa dioperasikan menggunakan baterai yang tahan satu hari.
Tahun lalu, GE Healthcare memperkenalkan Vscan Access (USG portabel) di Indonesia, yang diciptakan untuk tenaga kesehatan primer seperti bidan atau dokter umum, dengan cara penggunaan sederhana, namun memberi informasi akurat dalam pemeriksaan kehamilan.
Dalam kegiatan Inovasi yang Peduli yang diadakan di Surabaya untuk para tenaga medis dan manajemen rumah sakit pada 29 -31 Juli 2016, dipamerkan beberapa inovasi dari GE Healthcare.
Inovasi yang dipamerkan antara lain alat USG, EKG, mesin anestesi, serta mesin untuk menghangatkan bayi baru lahir. Kesemua alat tersebut memiliki satu kesamaan, yaitu lebih kecil dari ukuran dan bisa dioperasikan dengan mudah, namun memiliki tingkat keakuratan yang tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.