Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Ilmuwan tentang Aturan "Belum 5 Detik" Makanan Jatuh

Kompas.com - 15/09/2016, 11:40 WIB

KOMPAS.com — Para peneliti kini membantah dengan tegas aturan 5 detik. Aturan tersebut mengatakan bahwa makanan yang tampaknya tetap "aman" untuk dimakan walau telah dijatuhkan di lantai asal tidak lebih dari 5 detik.

Dengan menguji berbagai makanan pada permukaan berbeda untuk melihat seberapa cepat bakteri dapat masuk kedalam suatu makanan, mereka menemukan bukti bahwa bakteri dapat melompat pada makanan yang jatuh ke permukaan hanya dalam waktu di bawah 1 detik.

"Gagasan populer dari 'aturan 5 detik' adalah makanan dijatuhkan di lantai, tapi diambil kembali dengan cepat, maka makanan tersebut sebenarnya aman untuk dimakan, karena bakteri membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat memasuki makanan tersebut," ujar anggota tim peneliti, Donald Schaffner dari Universitas Rutgers.

Untuk membuktikan gagasan tersebut, peneliti memutuskan untuk melakukan suatu percobaan.

Tim peneliti kemudian memilih empat jenis permukaan, yaitu stainless steel, keramik, kayu, dan karpet. Kemudian dipilihlah sejumlah makanan yang berbeda untuk dijatuhkan nantinya. Semangka, roti kering, roti mentega, dan permen gummy termasuk dalam sejumlah makanan yang diikutsertakan dalam uji coba ini.

Berbagai jenis makanan tersebut kemudian dijatuhkan di setiap permukaan bakteri yang tertutup, dan dibiarkannya untuk berbagai varian waktu, yakni 1 detik, 5 detik, 30 detik, dan 300 detik.

Hasilnya, tim menemukan bahwa faktor terbesar yang memengaruhi kecepatan bakteri dalam memasuki makanan adalah jumlah kadar airnya, diikuti oleh jenis permukaan di mana makanan tersebut jatuh.

"Transfer bakteri dari permukaan makanan tampaknya akan terpengaruh besar oleh kelembaban,” ujar Schaffner.

"Selain itu, bakteri tidak memiliki kaki, mereka bergerak dengan memanfaatkan kelembaban dan basah makanan sehingga semakin tinggi risiko suatu makanan dimasuki bakteri,” tambahnya.

Ada beberapa temuan yang mengejutkan pula. Anda mungkin berpikir bahwa karpet yang cenderung untuk menangkap remah-remah dan kotoran akan menjadi media yang cepat bagi bakteri untuk memasuki makanan.

Namun, para peneliti justru menemukan bahwa karpet benar-benar yang terbaik untuk mempersulit makanan dimasuki bakteri. Hal ini terjadi karena struktur karpet itu sendiri ternyata meminimalkan jumlah kontak bakteri dengan makanan. (Intisari-online/Rafael Ryandika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com