Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 22/09/2016, 11:40 WIB
|
EditorLusia Kus Anna

KOMPAS.com - Salah satu bahaya merokok adalah kerusakan DNA manusia. Bukan hanya itu, kerusakan itu bisa permanen dan memengaruhi sekitar 7000 gen. Itu sebabnya berbagai penyakit muncul akibat kebiasaan merokok.

Penelitian terbaru yang dimuat dalam jurnal Circulation Asosiasi Jantung Amerika mengungkap hal tersebut. Disebutkan, merokok akan meninggalkan "jejak" pada genome melalui metilasi DNA, sebuah proses di mana sel mengontrol ekspresi gen.

Para ahli meyakini bahwa proses tersebut bisa mengungkap riyawat merokok seseorang dan membantu mengetahui target terapi yang paling sesuai.

"Metilasi adalah salah satu mekanisme pengaturan ekspresi gen, yang memengaruhi gen apa yang aktif, dan berdampak pada perkembangan sebuah penyakit," kata Stephanie J.London, peneliti.

Dari hasil penelitian pada tingkat sel ini bisa dijelaskan mengapa setelah seseorang berhenti merokok, kita tetap bisa melihat efeknya pada DNA mereka.

Para ilmuwan menggunakan sampel darah yang dikumpulkan dari 16.000 orang untuk menganalisa metilasi DNA di seluruh genome manusia.

Kemudian metilasi itu dibandingkan dengan para perokok dan orang yang sudah berhenti merokok, serta orang yang tidak pernah merokok. Hasilnya, hampir sepertiga gen manusia atau sekitar 7000 gen terpengaruh oleh rokok.

Mayoritas situs DNA pada orang yang berhenti merokok selama 5 tahun memang kembali ke level yang sama dengan bukan perokok. Tetapi, metilasi DNA tetap mengalami kerusakan, bahkan pada orang yang sudah berhenti merokok 30 tahun.

Kerusakan pada DNA itu menunjukkan bahwa merokok memiliki efek jangka panjang, bahkan pada mekanisme tingkat molekul tubuh.

Kabar baiknya, sebagian besar sinyal metilasi DNA akan kembali normal sama seperti bukan perokok, sekitar 5 tahun setelah berhenti merokok. Ini berarti tubuh juga berusaha memulihkan dirinya dari efek berbahaya rokok.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+