Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2016, 10:55 WIB
Lily Turangan

Penulis

Anda sudah tahu bahwa stres bisa membuat haid terlambat. Ketika stres, hipotalamus atau pusat regulasi otak, akan menunda pelepasan telur, menggeser siklus haid dan memerburuk PMS Anda.

Peneliti National Institutes of Health studi, mengamati 259 wanita selama lebih dari sebulan dan menanyai mereka tentang seberapa sering mereka merasa stres.

Wanita yang lebih banyak mengalami stres di awal siklus haid, lebih mungkin mengalami gejala PMS tingkat sedang hingga parah dibanding wanita yang tidak stres.

4. Pencernaan memburuk

Christa Reed, dari Park Ridge, Illinois., selama ini memiliki pencernaan yang sehat. Tetapi kemudian, dia didiagnosis dengan penyakit gastroesophageal reflux. Dokter menyarankan perubahan pola makan dan lebih banyak tidur.

Enam bulan kemudian, karena tidak mematuhi nasehat dokter untuk cukup istirahat, rasa sakit itu malah menjadi lebih buruk. "Dokter mengatakan kepada saya bahwa jika saya tidak kunjung cukup istirahat, saya akan menderita kanker esofagus."

Jadi,ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan yang membuatnya stres dan dalam waktu dua minggu, penyakitnya pergi.

5. Anda tidak bisa berhenti menggaruk

Dalam menanggapi stres, trauma atau patogen, ujung saraf kulit akan mengeluarkan sinyal kimia yang disebut neuropeptida. Ketika zat ini terangsang oleh tiga hal itu, akan timbul peradangan dan gatal pada kulit.

"Kulit adalah organ yang dinamis. Ada hubungan yang rumit antara kulit dengan stres," kata Dr Huang.

6. Bermimpi aneh

Orang yang kurang tidur cenderung memiliki mimpi yang aneh dan lebih intens, meskipun para ahli tidak sepenuhnya yakin mengapa.

Satu penjelasan yang mungkin: Bila Anda tidak cukup istirahat, otak Anda memprioritaskan tahap tidur REM. Tahap ini adalah tahap paling restoratif, yang juga menjadi saat mimpi terjadi.

"Biasanya, fase REM tidak dimulai sampai sekitar 90 menit setelah Anda tertidur," kata Joyce Walsleben, PhD, profesor di Sleep Disorders Center di NYU School of Medicine.

"Tapi jika Anda lelah, otak bisa sampai ke fase itu dalam waktu sedikitnya 10 menit." Sepanjang malam, Anda juga akan masuk ke dalam dua fase tidur lainnya untuk menebus defisit REM. Ini berarti akan lebih banyak waktu untuk imajinasi nokturnal terungkap.

7. Sakit kepala di akhir minggu

Setelah seminggu yang sangat sibuk yang di kantor, akhir pekan terasa seperti hadiah dari para dewa. Anda tidur dan menikmati makan siang santai sepuasanya. Tapi mengapa kepala Anda berdenyut-denyut?

"Kami tidak tahu pasti mengapa, tetapi migrain kadang-kadang dipicu oleh kekecewaan setelah periode stres daripada stres itu sendiri," jelas Peter Goadsby, PhD, seorang ahli saraf yang mengkhususkan diri dalam gangguan sakit kepala di Kings College London.

Efek ini mungkin terjadi karena kadar kortisol turun dengan tajam.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com