KOMPAS.com - Angka kasus baru kanker paru terus meningkat lebih dari lima kali lipat dalam waktu 10 tahun terakhir. Sebagian besar penderita datang pada stadium akhir.
Data tahun 2015 menyebutkan, penderita kanker paru yang berobat di RS Persahabatan Jakarta mencapai lebih dari 1000 kasus pertahun. "Setiap hari ada tiga atau empat kasus baru kanker paru," kata dr.Elisna Syafruddin Ph.D, Sp.P(K) dari RS Persahabatan Jakarta.
Ia menjelaskan, kanker paru kebanyakan ditemukan pada stadium lanjut karena di stadium awal kanker ini tidak menunjukkan gejala berarti.
"Organ paru itu sangat luas sehingga kalau kankernya baru satu sentimeter tak akan menimbulkan keluhan apa pun. Kecuali kalau kankernya dekat dengan saluran napas," katanya dalam media diskusi di Jakarta (10/2/2017).
Karena kanker paru baru didiagnosis di stadium lanjut, maka angka harapan hidup penyakit ini sangat rendah. Menurut Kepala Subdirektorat Penyakit Kanker dan Kelainan Darah Kementerian Kesehatan Niken Wastu Palupi, kanker paru diderita 26 dari 100.000 penduduk dan angka kematiannya mencapai 23 dari 100.000.
"Kanker paru adalah pembunuh utama akibat kanker pada pria dan wanita," kata Niken dalam acara yang sama.
Karena itu penyakit ini perlu dideteksi sejak dini dengan melakukan pemeriksaan kesehatan berkala. "Pada mereka yang masuk dalam kelompok beresiko dan beresiko tinggi, perlu foto toraks dan juga cek CT-scan," kata Elisna.
Orang yang beresiko tinggi terkena kanker paru adalah mereka yang berusia di atas 40 tahun, sering terpapar asap rokok atau merokok, dan ada riwayat kanker dalam keluarga.
Waspadai pula batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu, sesak, nyeri dada, serta berat badan turun drastis tanpa sebab yang jelas.
"Periksakan ke dokter untuk memastikan itu bukan kanker. Kalau ditemukan penyakit lain bisa langsung diobati," kata Elisna.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.