JAKARTA, KOMPAS.com - Pengapuran sendi atau dalam istilah medis disebut osteoarthritis merupakan masalah sendi yang paling sering terjadi. Osteoarthitis disebabkan oleh kerusakan pada tulang rawan yang terletak di antara tulang.
Dokter spesialis ortopedi Adib Khumaidi menjelaskan, tulang rawan itu pun rusak akibat keausan sendi. Bila tidak diatasi, lama-kelamaan tulang rawan akan menipis.
"Semakin tipis tulang rawannya akhirnya tulang ketemu tulang. Itu yang bikin sakit," ujar Adib dalam diskusi dalam acara peluncuran program Sayangi Sendi oleh PT Kalbe Farma di Kantor PB IDI, Jakarta, Kamis (2/3/2017).
Untuk itu, ada beberapa tanda-tanda terjadinya pengapuran sendi. Pertama, yang pasti akan terasa sakit saat melakukan gerakan berlebihan. Pengapuran umumnya terjadi pada daerah lutut. Jadi bisa terasa nyeri ketika berjalan.
Kedua, terjadi kekakuan dan pembengkakkan sendi. Hal itu terjadi karena peradangan pada sendi. Adib mengatakan, gejala ini biasanya muncul saat kerusakan tulang rawan sendi semakin parah.
Ketiga, mengalami krepitasi atau bunyi gemeretak pada persendian. Keempat, bisa kehilangan fleksibilitas akibat selalu merasa nyeri.
Adib mengatakan, bertambahnya usia seseorang merupakan faktor risiko pengapuran sendi. Namun, usia muda pun bisa mengalami osteoartritis karena faktor gaya hidup, seperti obesitas dan sering cedera.
Kegemukan bisa memberikan beban berlebih pada lutut. Selain itu, kebiasaan kurang gerak, lanjut Adib, juga bisa menyebabkan kekakuan sendi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.