KOMPAS.com - Glioblastoma merupakan tumor otak ganas yang paling banyak ditemukan.
Mengutip MD Anderson, semua glioblastoma adalah tumor otak tingkat IV, yang berarti tumor ini mengandung sel-sel yang tampak paling tidak normal dan paling agresif.
Penyakit ini bisa membuat penderitanya mengalami sakit kepala hebat, kejang, hingga hilang keseimbangan.
Tumor otak ganas ini bisa menyerang siapa saja, tetapi paling sering terjadi pada pria dan orang tua berusia 50 tahun ke atas.
Berikut artikel ini akan mengulas secara ringkas fakta-fakta glioblastoma yang meliputi pengertian, penyebab, serta gejala yang harus diwaspadai.
Baca juga: Apa yang Dirasakan Penderita Kanker Otak?
Dikutip dari Mayo Clinic, glioblastoma adalah jenis kanker yang dimulai dengan pertumbuhan sel di otak atau sumsum tulang belakang.
Tumor ini dengan cepat tumbuh dan dapat menyerang serta menghancurkan jaringan sehat.
Glioblastoma terbentuk dari sel yang disebut astrosit yang mendukung sel saraf.
Glioblastoma bisa terjadi pada usia berapapun. Namun, tumor ganas ini cenderung lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dan lebih sering terjadi pada pria.
Gejala glioblastoma antara lain sakit kepala yang semakin parah, mual dan muntah, penglihatan kabur atau ganda, dan kejang.
Tidak ada obat untuk glioblastoma, yang juga dikenal sebagai glioblastoma multiforme (GBM).
Pengobatan mungkin memperlambat pertumbuhan kanker dan mengurangi gejala saja.
Baca juga: Tanda-tanda Kanker Otak pada Anak Berdasar Lokasinya
Para ahli tidak mengatahui mengapa beberapa orang mengembangkan kanker otak ini.
Namun, ada beberapa faktor risiko glioblastoma. Apa pun yang meningkatkan kemungkinan terkena penyakit tertentu merupakan faktor risiko.
Mengutip Cleveland Clinic, beberapa faktor risiko glioblastoma meliputi:
Menurut MD Anderson, faktor risiko glioblastoma yang paling signifikan adalah radiasi sebelumnya ke kepala.