KOMPAS.com - Istilah amnesia bukan hal yang asing lagi di telinga kita. Amnesia atau hilang ingatan ini biasanya disebabkan oleh cedera otak, penyakit atau obat-obatan tertentu.
Ternyata, stres atau tekanan dalam hidup juga bisa menyebabkan amnesia, yang dalam istilah kedokteran disebut dengan amnesia disosiatif atau amnesia psikogenik.
Amnesia psikogenik terjadi ketika fungsi memori tidak berjalan semestinya tanpa adanya kerusakan otak struktural atau penyebab neurobiologis.
Amnesia ini termasuk dalam golongan penyakit mental yang melibatkan gangguan pada ingatan, kesadaran, identitas, dan/atau persepsi.
Pada amnesia disosiatif, ingatan masih ada, tapi tersimpan sangat dalam di pikiran seseorang dan tidak dapat diingat.
Namun memori tersebut dapat kembali muncul dengan sendirinya atau setelah dipicu oleh sesuatu yang ada di sekitar orang tersebut.
Jenis amnesia ini jarang terjadi, hanya mempengaruhi sekitar satu persen pria dan 2,6 persen wanita dalam populasi umum.
Baca juga: Beda Amnesia dan Kehilangan Memori Jangka Pendek
Amnesia psikogenik disebabkan oleh stres luar biasa, yang mungkin disebabkan oleh peristiwa traumatis seperti perang, pelecehan, kecelakaan, atau bencana.
Namun, amnesia psikogenik juga bisa disebabkan karena adanya faktor genentik.
Ada tiga tipe amnesia psikogenik berdasarkan gejalanya. Melansir laman Cleveland clinic, berikut tipe dan gejala yang kerap dialami penderita amnesia psikogenik:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.