Ketika terbangun selama tidur REM, seseorang sering menggambarkan kisah aneh dan tidak logis. Ini adalah mimpi.
Tahap ini menyumbang 20 hingga 25 persen dari total waktu tidur.
Ahli saraf mengemukakan penjelasan fase tidur yang paling mungkin menyebabkan mimpi adalah tahap 5.
Mimpi bisa dibagi menjadi dua berdasarkan perasaan yang ditimbulkan, yakni mimpi buruk dan mimpi indah.
1. Mimpi buruk
Mimpi buruk adalah mimpi menyedihkan yang dapat menyebabkan pemimpi merasakan sejumlah emosi yang mengganggu.
Reaksi umum terhadap mimpi buruk adalah ketakutan dan kecemasan.
Mimpi buruk ini dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak. Penyebabnya antara lain:
2. Mimpi jernih
Mimpi jernih adalah kondisi di mana ketika sang pemimpi sadar bahwa mereka sedang bermimpi. Mereka mungkin memiliki kendali atas mimpi mereka.
Ukuran kontrol ini dapat bervariasi antara satu orang dengan orang lainnya.
Kondisi ini sering terjadi di tengah-tengah mimpi, ketika orang yang tidur tiba-tiba menyadari bahwa mereka sedang bermimpi.
Beberapa orang pernah mengalami mimpi jernih secara acak, sementara yang lain mengaku terkadang mampu mengendalikan mimpi mereka.
Baca juga: Manfaat Ajaib Tidur Nyenyak (1): Cegah Jerawat hingga Penyakit Jantung
Gangguan tidur sering terjadi dan memengaruhi kualitas tidur sehingga meningkatkan morbiditas atau ketidaksejahteraan secara fisik, mental, dan sosial
Melansir American Family Physician, seseorang dengan gangguan tidur dapat dikategorikan sebagai mereka yang tidak bisa tidur, kesulitan tidur, termasuk mengantuk berlebihan di siang hari.
Kondisi ini dapat didiagnosis dengan menggunakan temuan riwayat.
Gangguan tidur karena mimpi juga bisa diobati lewat terapi perilaku kognitif dengan atau tanpa hipnotik tidur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.