Tahap 2
Gerakan mata berhenti dan gelombang otak menjadi lebih lambat, dengan semburan gelombang cepat yang kadang-kadang disebut sleep spindle.
Tahap ini membentuk 45 hingga 55 persen dari total tidur.
Tahap 3
Gelombang otak yang sangat lambat yang disebut gelombang delta mulai muncul, diselingi dengan gelombang yang lebih kecil dan lebih cepat.
Tahap ini menyumbang 4 hingga 6 persen dari total tidur.
Tahap 4
Otak menghasilkan gelombang delta hampir secara eksklusif.
Sulit untuk membangunkan seseorang selama tahap 3 dan 4 atau bisa dikatakan dalam kondisi "tidur nyenyak".
Tidak ada gerakan mata atau aktivitas otot. Orang yang terbangun saat tidur nyenyak akan sulit menyesuaikan diri dan sering merasa bingung selama beberapa menit setelah bangun tidur.
Tahap ini membentuk 12 hingga 15 persen dari total tidur.
Tahap 5
Tahap ini dikenal sebagai gerakan mata cepat atau rapid eye movement (REM).
Pernapasan menjadi lebih cepat, tidak teratur, dangkal, mata tersentak dengan cepat ke berbagai arah, dan otot tungkai menjadi lumpuh sementara.
Baca juga: 4 Manfaat Luar Biasa Di Balik Rajin Cuci Muka Sebelum Tidur
Denyut jantung meningkat, tekanan darah meningkat, dan pria mengalami ereksi penis.