Sebuah tinjauan pada tahun 2010 terhadap 25 studi dengan hampir 2,3 juta partisipan menemukan bahwa obesitas meningkatkan risiko stroke hingga 64 persen.
4. Apnea tidur
Apnea tidur adalah gangguan di mana seseorang dapat berhenti bernapas sejenak saat tidur.
Orang yang kelebihan berat badan dan hidup dengan obesitas berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan itu.
Apnea tidur bisa terjadi karena para pemiliki perut buncit cenderung mempunyai lebih banyak lemak yang tersimpan di leher sehingga membuat jalan napas menyusut.
Jalan napas yang lebih kecil dapat menyebabkan mendengkur dan kesulitan bernapas di malam hari.
Mengurangi berat badan disinyalir dapat membantu seseorang mengurangi jumlah lemak di leher dan menurunkan risiko apnea tidur.
5. Tekanan darah tinggi
Jaringan lemak ekstra dalam tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen dan nutrisi. Hal itu pada akhirnya menuntut pembuluh darah perlu mensirkulasi lebih banyak darah ke jaringan lemak ekstra.
Kondisi itu juga membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Baca juga: Bagaimana Hipertensi Bisa Sebabkan Kematian?
Peningkatan jumlah darah yang bersirkulasi memberi tekanan ekstra pada dinding arteri.
Tekanan tambahan inilah yang kemudian disebut tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Seiring waktu, tekanan darah tinggi dapat merusak jantung dan arteri.
6. Penyakit hati
Orang dengan obesitas dapat mengembangkan penyakit hati yang dikenal sebagai penyakit hati berlemak atau nonalcoholic steatohepatitis (NASH).