KOMPAS.com - Tak sedikit orangtua "toxic" yang justru memberi dampak buruk pada pola pikir dan perkembangan sang anak.
Seringkali, anak justru tumbuh menjadi pribadi yang kurang percaya diri, penakut, atau menjadi pribadi yang toxic bagi pasangan dan anak-anak mereka nantinya.
Menurut Anna Surti Ariani, psikolog anak dan keluarga, efek toxic parents bisa bertahan hingga sang anak berusia dewasa.
"Efek toxic parents ini bisa menjadi lingkaran setan jika tidak segera ditangani. Mereka yang dibesarkan oleh toxic parents bisa mengalami gangguan psikologis yang berpengaruh pada kehidupannya kelak," ucap Anna.
Baca juga: 3 Dampak Buruk Orangtua Main Ponsel di Dekat Anak
Anna menuruturkan, anak korban toxic parents bisa tumbuh menjadi pribadi yang tidak percaya diri, terlalu cemas dengan orang lain, sulit mengambil keputusan bahkan mengalami depresi.
"Cukup banyak anak korban toxic parents yang mengalami depresi hingga usia dewasa," tambah Anna.
Lalu, apa yang harus kita lakukan saat menghadapi orangtua "toxic"?
Menghadapi orangtua "toxic" memang bukan hal mudah. Namun, bukan berarti kita tidak bisa melakukannya. Berikut trik untuk menghadapi orangtua "toxic":
Menurut Anna,setiap orang dewasa harus menyadari bahwa kedekatan antara orangtua dan anak harus terjalin dengan batasan tertentu.
"Orangtua dan anak memang harus dekat tetapi ada batasannya. Jangan sampai ada orang lain yang terlalu menguasai diri kita," ucapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.