KOMPAS.com - Sejak mewabah dari Wuhan, China, akhir Desember 2019, virus corona menjadi sorotan dunia.
Dalam kurun waktu dua bulan, virus penyebab penyakit Covid-19 ini telah terdeteksi sedikitnya di 60 negara, termasuk di Indonesia.
Temuan kasus terbanyak ada di China, disusul Korea Selatan, dan Italia.
Baca juga: Masker, Cuci Tangan, Hand Sanitizer, Mana Paling Ampuh Cegah Corona?
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China merilis riset yang diterbitkan Journal of American Medical Association (JAMA) pada (24/2/2020).
Riset tersebut menganalisis laporan 44.672 kasus virus corona positif Covid-19 di China.
Dari hasil pemantauan terlihat, sebanyak 81 persen pasien Covid-19 hanya mengalami gejala penyakit yang ringan (tidak mengalami atau ada sedikit gejala pneumonia).
Sedangkan 19 persen lainnya, mengalami gejala sedang, sampai parah.
Pasien Covid-19 bisa masuk level kritis saat mengalami kesulitan bernapas, radang paru-paru akut, dan kegagalan organ.
Dari data sementara tersebut, sebanyak 2,3 persen pasien yang infeksi virus corona baru SARS-CoV-2 meninggal dunia.
Baca juga: Salaman, Tos, Adu Kepal Tangan, Mana Paling Baik Cegah Penularan Penyakit?
Tingkat kematian akibat virus corona baru ini, disebut lebih rendah ketimbang penyakit sejenis severe acute respiratory syndrome (SARS) yang mewabah pada 2002 lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.