Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Bahaya Kekurangan Yodium Berdasarkan Usia

Kompas.com - 05/03/2020, 06:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orang mungkin telah mengetahui kekurangan asupan yodium dapat mengakibatkan penyakit gondok.

Tapi sesuai perkembangan penelitian, gondok ternyata juga disebabkan oleh faktor lain, seperti:

  • Polusi
  • Kandungan zat gizi yang tinggi dalam tanah
  • Mineral lain yang bisa menjadi blocking agent

Namun tetap, yodium memang menjadi penyebab utama dari masalah ini.

Baca juga: 8 Faktor Penyebab Kolesterol Tinggi, Tak Hanya dari Makanan

Selain gondok, kekurangan yodium diketahui juga bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan lain.

Melansir buku Definisi Yodium, Zat Besi, dan Kecerdasan (2018) karya Titi Sudargo dkk., dampak lain yang sangat berbahaya dari kekurangan yodium adalah kerusakan otak (brain damage) yang dialami oleh janin dalam kandungan.

Defisiensi yodium pada janin merupakan dampak dari sang ibu yang mengalami kekurangan yodium.

Perkembangan otak janin berlangsung sangat pesat, terutama pada trimester pertama sampai ketiga.

Beberapa tahapan perkembangan otak, antara lain:

  • Penambahan sel-sel saraf (proliferasi)
  • Perpindahan sel saraf (migrasi)
  • Perubahan sel saraf (diderensiasi)
  • Pembentukan jalinan saraf satu dengan yang lainnya (sinaps)
  • Pembentukan selubuh saraf (mielinasi)

Percepatan pertumbuhan otak pertama terjadi dari trimester pertama dan kedua, tepatnya pada bulan ketiga dan kelima.

Sedangkan percepatan kedua terjadi dari trimester ketiga sampai anak berusia dua tahun.

Baca juga: Kandungan Gizi Gudeg, Amankah Bagi Penderita Kolesterol Tinggi?

Pada fase percepatan pertama, kelenjar tiroid janin belum aktif sehingga semua pasikan hormon tiroid terganggu dari ibu.

Pada fase kedua, janin sudah menggunakan tiroid produksi sendiri sehingga jika ibu mengalami kekurangan yodium yang merupakan bahan untuk membuat hormon tiroid, maka perkembangan otak akan terganggu.

Beberapa peniliti bahkan menunjukkan bahwa kekurangan yodium dapat juga mengakibatkan empat hal berikut:

  • Peningkatan kematian perinatal
  • kejadian bayi dengan berat lagir rendah
  • Kelainan kongenital
  • Kematian bayi

Kekurangan yodium juga bisa terjadi pada anak-anak dan remaja hingga menimbulkan masalah kesehatan tertentu.

Kekurangan yodium pada anak secara khas terpaut dengan insidensi gondok.

Angka kejadian gondok meningkat bersama usia dan akan mencapai puncaknya setelah remaja.

Baca juga: 5 Cara Jaga Kadar Kolesterol Anak Agar Tidak Tinggi

Bahaya kekuangan yodium

Di Indonesia, kekurangan yodium masih menjadi masalah nasional karena berkaitan dengan penurunan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dapat menghambat tujuan pembangunan nasional.

Diperkirakan 140 juta anak di Tanah Air kehilangan 10-15 IQ poin akibat kekurangan yodium.

Sementara, 42 juta penduduk hidup di daerah endemik, 10 juta di antaranya menderita gondok, 3,5 juta menderita gangguan kekurangan yodium lain, dan 9.000 bayi mengalami kretin atau sidrom yang disebabkan karena kekurangan yodium dan hormon tiroid di daerah-daerah tersebut.

Apabila pada usia muda mulai terkena kekurangan yodium, maka akan sangat berat akibatnya pada susunan saraf pusat.

Berikut ini daftar lengkap mengenai dampak kekurangan yodium bagi manusia sesuai jenjang usia:

Janin:

  • Keguguran
  • Lahir mati
  • Cacat bawaan
  • Meningkatkan kematian perinatal
  • Meningkatkan kematian bayi
  • Kretin endemik
  • Bisu
  • Tuli

Bayi baru lahir:

  • Gondok neonatal
  • Hipotiroid neonatal
  • Keterbelakangan mental
  • Kepekaan terhadap radiasi meningkat

Anak dan remaja:

  • Gondok
  • Hipotiroid subklinis
  • Gangguan pertumbuhan fungsi fisik
  • Gangguan fungsimental
  • Kepekaan terhadap radiasi meningkat

Dewasa:

  • Gondok dengan komplikasinya
  • Hipotiroid
  • Gangguan pertumbuhan fisik
  • Kepekaan terhadap radiasi meningkat
  • Iodine Induced Hyperthyroidism (IIH)
  • Hipertiroid yang spontan di masa tua

Memilih garam beruyodium

Salah satu program pemerintah yang sudah dilakukan saat ini untuk mengatasi masalah kekurangan yodium adalah dengan penambahan zat tersebut pada garam.

Garam merupakan bahan yang paling tepat digunakan karena harganya mudah dan dipakai oleh hampir semua orang di dalam makanan.

Oleh sebab itu, masyarakat pun harus memilih garam beryodium untuk mengantisipasi terjadinya masalah kesehatan akibat kurangnya asupan akan zat tersebut.

Garam beryodium seharusnya bisa dengan mudah dikenali karena produk ini wajib menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 15 tahun 1991 tentang Standar Nasional Indonesia.

Syarat mutu garam konsumsi beryodium adalah kandungan KIO3-nya minimal 30 ppm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau