Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/03/2020, 10:01 WIB

Di mana, APA menegaskan bahwa tayangan kekerasan berdampak besar pada perilaku agresif anak-anak.

Dari hasil penelitian lain, dijelaskan bahwa tayangan kekerasan akan memproduksi suasana hati yang tidak enak (bad mood) dalam diri pemirsanya dan membuat mereka berada dalam keadaan mudah marah.

Baca juga: Hati-hati Orangtua, Marah pada Anak Sebabkan 11 Dampak Fatal

Dalam tulisan karya Fidelis E. Waruwu, S.Hum, B.Sc.Ed., M.Sc.Ed tersebut, dijelaskan pula suasana hati seperti yang ditayangkan oleh berbagai media dapat mengaktifkan tone suasana hati yang sama di memori pemirsanya.

Dengan kata lain, penayangan tindak kekerasan yang teratur dan berjangkan panjang akhirnya dapat berdampak negatif pada suasana hati para pemirsanya, terlebih anak-anak yang belum sepenuhnya mampu membedakan adegan-adegan khayalan dengan kenyataan.

Tayangan kekerasan tertanam di memori anak

Mengutip pandangan L. Berkowitz (‎1984), “ide-ide agesif seperti ditawarkan dalam tayangan-tayangan televisi dapat tertanam dalam memori pemirsanya”.

Ide agresif itu akan aktif pada suatu periode ketika mereka berada dalam ekadaan marah atau agresif.

Ide-ide agresif tersebut juga akan tetap aktif memengaruhi pola berpikir dan persepsi anak-anak dalam menilai dunia dan lingkungannya.

Sebagai contoh, anak-anak yang tergolong menonton tayangan kekerasan kelas berat, akan cenderung percaya bahwa lingkungan tidak aman dan kejahatan adalah masalah pribadi yang serius.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Sering Marah Bikin Darah Tinggi?

Mereka kemudian membeli gembok baru, memelihara anjing galak, dan bahkan membeli senjata api untuk melindungi diri.

Kondisi itu adalah suatu dampak yang jelas terhadap penanaman ide-ide agresif melalui tayangan kekerasan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+