KOMPAS.com - Keringat dingin merupakan tanda munculnya stres mendadak dari fisik, psikologis, maupun kombinasi keduanya.
Melansir Medical News Today, saat ada tekanan atau stres secara fisik, mental, maupun kombinasi keduanya, umumnya tubuh secara alami merespons dengan cara:
Selain dipicu stres atau tekanan fisik dan mental, keluarnya keringat dingin juga bisa jadi tanda atau gejala masalah kesehatan.
Baca juga: Tak Perlu Minder, Begini 6 Cara Mengatasi Keringat Berlebih
Melansir Healthline, berikut gejala penyakit yang disertai keluarnya keringat dingin dari tubuh:
Syok dapat terjadi ketika tubuh mengalami cedera ekstrem atau berada di lingkungan yang ekstrem.
Saat syok, organ tubuh tidak dapat menerima pasokan oksigen dan darah secara normal.
Apabila kondisi syok berlangsung lama, kinerja organ vital bisa terganggu, dan berakibat fatal.
Gejala umum syok antara lain keluar keringat dingin, kulit pucat, napas cepat, tekanan darah naik, muntah, pupil mata membesar, lemah, lelah, pusing, dan stres.
Baca juga: Waspada, 6 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium
Infeksi bakteri atau virus yang menyerang tubuh dapat menimbulkan peradangan di dalam tubuh.
Dampak ini bisa muncul saat sistem kekebalan tubuh melawan infeksi virus atau bakteri di perut, paru-paru, salurang kemih, dan jaringan tubuh lainnya.
Saat bagian tubuh meradang, darah bisa menggumpal atau keluar dari pembuluh darah.
Hal itu membuat organ tidak mendapatkan pasokan darah dan oksigen dengan optimal. Sehingga, keringat dingin keluar.
Selain muncul keringat dingin, infeksi juga ditandai demam tinggi, tubuh kedinginan, bingung, napas jadi cepat, tekanan darah naik, sesak napas, sampai hilang kesadaran.
Baca juga: Lapar Tapi Tidak Selera Makan, Bisa Jadi Tanda Apa?
Mual yang membuat Anda merasa ingin muntah bisa disebabkan makanan atau konsumsi obat-obatan tertentu.
Sedangan vertigo adalah pusing yang timbul saat Anda merasa ruangan sekitar berputar atau bergerak.Penyebabnya, karena masalah di telinga bagian dalam atau ada masalah di otak.
Sementara migrain adalah jenis sakit kepala yang dapat bertahan lama. Keringat dingin biasanya terjadi selama migrain karena tubuh Anda merespons rasa sakit.
Mual, pusing vertigo, maupun migrain bisa menyebabkan seseorang mengeluarkan keringat dingin.
Anda perlu berkonsultasi ke dokter, saat vertigo disertai mata kedutan, pandangan buram, sulit berjalan, lemah, dan sulit bicara.
Atau, saat migrain mengganggu aktivitas sehari-hari disertai gejala sulit bicara, pandangan kabur, bagian tubuh mati rasa atau lemah, sensitif terhadap suara dan cahaya, sampai bingung.
Baca juga: Pusing Tak Tertahankan, Tanda Penyakit Apa?
Pingsan bisa terjadi saat pasokan oksigen ke otak terganggu. Keringat dingin bisa keluar sebelum atau setelah pingsan.
Pingsan bisa disebabkan dehidrasi, kepanasan, olahraga berlebihan, peredaran darah tak lancar, kelelahan, atau masalah pada jantung.
Rasa sakit yang disebabkan cedera, seperti patah tulang atau benturan di kepala, juga dapat memicu keringat dingin.
Seperti saat terjadi syok, keringat dingin bisa mengalir keluar karena organ vital tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup.
Untuk mengatasinya, minta dokter untuk meresepkan obat penghilang rasa sakit atau nyeri.
Baca juga: Hati-hati, Ini 11 Tanda Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan
Gangguan kecemasan dan stres juga dapat memicu keluarnya keringat dingin.
Selain keringat dingin, masalah kesehatan mental ini juga memicu timbulnya rasa sakit yang sulit dijelaskan, muntah, dan otot jadi tegang.
Cara untuk mengatasi stres dan gangguan kecemasan, sebaiknya Anda melakukan meditasi, yoga, mengerjakan hobi yang bisa membuat rileks, dan berkonsultasi ke dokter atau terapis.
Hipoksia atau kondisi saat organ di dalam tubuh kekurangan oksigen dapat memicu keringat dingin.
Kondisi ini bisa terjadi saat Anda berada di tempat yang berpolusi, banyak asap, atau ketinggian yang minim pasokan udara.
Selain keluar keringat dingin, saat tubuh kekurangan oksiden, Anda juga bisa susah berkonsentrasi, sulit berpikir, susah bernapas, pingsan, sampai koma.
Baca juga: Waspada, Suka Makan Es Batu Berisiko Rusak Gigi dan Tanda Anemia
Hipotensi atau tekanan darah rendah juga bisa menyebabkan Anda jadi berkeringat dingin.
Tekanan darah rendah yang tidak ditangani juga bisa jadi masalah serius karena fungsi otak dan organ vital terganggu.
Selain keluar keringat dingin, gejala tekanan darah rendah antara lain pusing, pandangan kabur, tiba-tiba pingsan, lelah, dan mual.
Tubuh bisa mengalami syok, apabila tekanan darah drop secara tiba-tiba. Segera cari bantuan medis.
Baca juga: 10 Gejala Awal Sakit Ginjal, Lebih Kerap Serang Wanita
Hiperhidrosis adalah kondisi saat tubuh mengeluarkan keringat secara berlebihan.
Kondisi ini bisa terjadi saat Anda berolahraga intens atau kepanasan.
Hiperhidrosis biasanya bukan masalah kesehatan serius, terutama jika tidak disertai gejala penyakit lainnya. Kondisi ini juga bisa disebabkan faktor keturunan.
Hipoglikemia adalah kondisi saat gula darah Anda turun di bawah tingkat normal.
Seperti reaksi tubuh saat kekurangan oksigen, turunnya kadar gula darah juga bisa menyebabkan keluarnya keringat dingin.
Jika Anda menderita diabetes, segera cari bantuan medis untuk mengembalikan kadar gula darah dalam kondisi normal.
Baca juga: 7 Gejala Usus Buntu, Tak Hanya Sakit Perut Sebelah Kanan
Keringat dingin juga bisa jadi tanda sebelum serangan jantung.
Cari bantuan medis, terutama jika keluarnya keringat dingin disertai tanda nyeri dada, sesak napas, rasa tidak nyaman di leher sampai punggung, pusing, atau ingin pingsan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.