Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rutin Berendam Air Hangat Turunkan Risiko Penyakit Jantung, Kok Bisa?

Kompas.com - 27/03/2020, 20:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Selain memberi efek menenangkan, mandi air hangat ternyata baik untuk kesehatan jantung.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit kardiovaskular merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia.

Gaya hidup tak sehat adalah salah satu faktor yang membuat seseorang berisiko besar mengalami penyakit ini.

Selain olahraga dan menerapkan pola makan sehat, rutin berendam dalam air hangat bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah penyakit ini.

Baca juga: Cara Penerapan Diet Rendah Garam untuk Turunkan Hipertensi

Hal tersebut telah dibuktikan oleh peneliti Jepang yang bekerjasama dengan para ahli dari Minia University, Mesir.

Riset dilakukan dengan menganalisis data dari Study Cohort I yang berbasis di Pusat Kesehatan Masuarakat Jepang, yang mencakup lebih dari 61.000 peserta berusia 45 hingga 59 tahun.

Dalam riset tersebut, peneliti menemukan bahwa rutin mandi air panas dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 28 persen.

Bahkan, rutin mandi air hangat juga bisa menurunkan risiko stroke sebesar 26 persen.

Menurut peneliti, berendam dalam air hangat memberikan efek yang serupa dengan olahraga yang dapat meningkatkan fungsi pembuluh darah dalam jangka panjang.

Inilah yang membuat rutinitas berendam air hangat bisa memberi dampak positif pada kesehatan jantung.

Baca juga: Mengapa Orang Tanpa Gejala Bisa Menularkan Covid-19?

Berbagai cara mencegah gangguan kesehatan jantung

Mandi air hangat adalah salah satu cara yang telah dibuktikan peneliti dapat mengurangi risiko kesehatan jantung.

Namun, gaya hidup adalah faktor utama yang menunjang kesehatan jantung kita. Oleh karena itu, kita harus menerapkan gaya hidup sehat dengan cara berikut:

1. Berhenti merokok

Cara terbaik untuk menjaga kesehatan jantung adalah dengan menghindari gaya hidup merokok.

Pasalnya, bahan kimia dalam tembakau dapat merusak jantung dan pembuluh darah. Selain itu, asap rokok juga mengurangi oksigen dalam darah yang dapat meningkatkan tekanan darah dan detek jantung.

Akibatnya, jantung bekerja lebih keras untuk memasok oksigen yang cukup ke tubuh dan otak.

Baca juga: Mengapa Waktu Tidur Bisa Berbeda-beda Tergantung Usia?

2. Tidur yang cukup

Pola tidur yang buruk dapat meningkatkan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, depresi dan serangan jantung.

Durasi tidur yang dibutuhkan orang dewasa adalah tujuh jam setiap malam.
Namun, jika Anda merasa lelah meski telah tidur yang cukup, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

3. Konsumsi makanan bergizi

Mengonsumsi makanan sehat dapat melindungi jantung kita, menyeimbangkan tekanan darah dan tingkat kolesterol, serta mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Untuk menjaga kesehatan jantung, kita bisa mengonsumsi makanan berupa sayur, buah dan biji-bijian.

Selain itu, hindarilah makanan yang mengandung garam, gula, alkohol, dan lemak jenuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau