Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/04/2020, 07:31 WIB
  1. Terasa seperti ditusuk-tusuk jarum, hilang dan timbul, serta berlangsung dalam hitungan detik
  2. Terasa tanpa henti sepanjang hari dengan intensitas sama
  3. Berkaitan dengan posisi tubuh miring atau bungkuk
  4. Terpusat pada satu lokasi di dada dan dapat ditunjuk dengan jari
  5. Terasa saat menarik napas dalam-dalam

Penyakit jantung koroner lazim diderita oleh mereka yang telah menginjak usia setengah baya.

Jadi, keluhan nyeri dada pada remaja anak baru gede (ABG) sebenarnya tidak perlu membuat orangtua begitu cemas karena menduga sang anak akan mengalami serangan jantung.

Literatur yang melaporkan serangan jantung pada anak remaja termasuk sangat sedikit. Kalaupun terjadi, kasusnya sangat mungkin berkaitan erat dengan konsumsi narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba).

Baca juga: Diawali Nyeri Dada, Ini Beda Gejala pada GERD dan Serangan Jantung

Namun, apabila Anda bimbang dengan apa yang dikeluhkan, memang alangkah baiknya segera memastikannya ke dokter.

Dokter akan mengevaluasi jenis keluhan Anda dan jika perlu akan melakukan pengecekan untuk memastikan adanya penyakit jantung atau tidak.

Nyeri dada karena koroner jantung

Tapi tetap saja, nyeri dada bisa mengarah juga pada tanda-tanda adanya penyakit jantung.

Melansir Buku Bersahabat dengan Penyakit Jantung (2009) karya S.N. Lilik Saptawati W., dijelaskan bahwa koroner jantung merupakan salah satu dari banyak diagnosis penyakit jantung.

Koroner jantung adalah serangan yang dirasakan oleh seseorang dengan keluhan nyeri dada. Di mana, dada terasa seperti ditindih beban berat, dan dada seperti ditusuk-tusuk.

Rasa nyeri tersebut bisa dirasakan sampai di ulu hari atau punggung kiri dan menjalar ke punggu kanan.

Baca juga: Cara Hitung Denyut Nadi Saat Olahraga untuk Cegah Serangan Jantung

Koroner jantung disebabkan oleh sumbatan atau terjadinya pembentukan karat lemak di pembuluh darah koroner.

Sumbatan itu tidak terjadi sekali jadi. Prosesnya, sudah dimulai sejak usia kanak-kanak, jika faktor risiko dibiarkan ada atau tidak dikelola.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+