Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2020, 04:24 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Dengan demikian, kandungan gula kurma manisan jadi berlipat-lipat karena mengandung karbohidrat sederhana.

Jenis gula atau karbohidrat sederhana ini apabila disajikan untuk menu berbuka puasa justru bisa membuat gula darah melonjak.

Semakin tinggi gula darah, semakin banyak timbunan lemak dalam tubuh.

Lain halnya dengan kurma murni atau kurma segar. Jenis buah ini mengandung karbohidrat kompleks.

Saat dicerna, buah ini tidak membuat gula darah langsung melonjak.

Baca juga: Riset Buktikan Puasa Dapat Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Porsi dan waktu terbaik makan kurma

Para ahli menyarankan, untuk mendapatkan manfaat kurma saat puasa, Anda disarankan untuk mengonsumsi 400 miligram kalium setiap hari.

Anjuran makan kurma tersebut setara 65 gram atau maksimal lima butir kurma kering per hari.

Konsumsi ekstra kalium dapat menjaga dinding arteri tetap elastis dan berfungsi normal. Dengan demikian, pembuluh darah tidak gampang rusak akibat tekanan darah.

Sedangkan terkait waktu terbaik makan kurma, Anda disarankan makan kurma saat berbuka puasa.

Setengah jam setelah mengonsumsi kurma, tubuh yang lelah dan lapar dapat kembali bugar.

Baca juga: 5 Cara agar Bisa Bangun Lebih Pagi

Rasa lapar tersebut timbul bukan karena perut kosong, melainkan kadar gula di dalam darah berkurang.

Ketika kurma masuk ke tubuh saat berbuka puasa, kadar gulanya dapat mengatasi kekurangan kadar gula dalam darah secara bertahap, tidak tiba-tiba seperti asupan manis.

Berbuka puasa dengan kurma dan air putih juga disebut lebih baik ketimbang langsung makan makanan dan minuman berat.

Saat diisi dengan makanan dan minuman berat, pencernaan butuh waktu tiga jam untuk mengatasi lonjakan gula. Akibatnya badan jadi lemas.

Jika berbuka puasa dengan kurma dan air putih, maka kandungan gula dalam kurma cepat diserap tubuh untuk menghasilkan energi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com