KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia sering kali menjadikan minuman teh sebagai teman makan sehari-hari termasuk saat buka puasa dan sahur ketika telah memasuki bulan Ramadhan.
Saat buka puasa, es teh bisa jadi menu favorit banyak orang untuk melepas dahaga setelah seharian berpuasa menahan haus dan lapar.
Sementara saat sahur, teh biasa disajikan dalam kondisi panas atau hangat karena bisa digunakan melawan hawa dingin pada dini hari.
Jika Anda termasuk masyarakat yang terbiasa minum teh saat buka puasa dan sahur, alangkah baiknya untuk memahami berbagai risikonya.
Baca juga: Buka Puasa dengan Air Dingin atau Air Hangat, Mana yang Lebih Baik?
Dokter RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Dien Kalbu Ady, mengingatkan teh memiliki efek diuretik atau membuat tubuh sering ingin buang air kecil.
Kondisi itu tentu riskan apabila terjadi pada seseorang yang sedang menjalankan ibadah puasa karena bisa menimbulkan dehidrasi.
Padahal, siapa saja yang berpuasa dianjurkan untuk senantiasa menjaga pasokan cairan tubuh.
dr. Dien menyadari masyarakat Indonesia sukanya minum teh, termasuk saat bulan puasa. Kebiasaan itu pun dirasa sulit untuk diubah.
Maka dari itu, dia hanya menganjurkan masyarakat untuk bisa mengurangi konsumsi teh maupun kopi saat bulan puasa mengingat efek diuretiknya.
Minum teh yang disarankan, yakni hanya dilakukan setelah buka puasa. Itu pun sebaiknya dilaksanakan beberapa saat setelah makan besar karena teh dianggap bisa mengganggu penyerapan protein dan zat besi dari makanan.
Dia tidak menganjurkan minum teh dilakukan saat santap sahur karena setelah itu seseorang harus berpuasa atau tak punya lagi kesempatan untuk segera mengganti cairan tubuh yang mungkin hilang akibat efek diuretik teh.
Baca juga: Waspada, Berikut 6 Bahaya Minum Teh Setelah Makan
dr. Dien mengatakan, baik teh maupun kopi terbukti mengandung kafein yang bisa merangsang keluarnya air seni lebih banyak dan menyebabkan haus.
Selain tidak terlalu banyak, dia juga menyarankan siapa saja untuk tidak mengonsumsi teh terlalu kental saat berpuasa.
“Masyarakat Indonesia sukanya ngeteh. Jadi boleh tetap minum teh saat puasa asal tidak terlalu sering, terlalu banyak, atau terlalu kental karena bersifat diuretik. Kopi juga hampir sama,” terang dr. Dien saat dimintai pendapat Kompas.com, Minggu (26/4/2020).
Sementara itu, dia menambahkan, minum teh dengan tambahan es saat buka puasa juga berisiko menyebabkan ganguan pencernaan. Pasalnya, minum air dingin atau es saat perut dalam kondisi kosong setelah puasa dapat memicu kontraksi pada lambung.