Bagi anak-anak, tidak mudah untuk menjelaskan isi pikiran mereka. Setelah kejadian yang menyedihkan atau menakutkan, biasanya anak-anak akan mengalami perubahan perilaku.
Hal ini bisa menjati petunjuk bahwa sang anak mengalami trauma. Berikut perubahan perilaku yang biasa terjadi pada anak yang mengalami trauma:
Memang tidak mudah untuk membantu anak melewati trauma yang dialaminya. Namun, orang dewasa bisa mengurangi risiko trauma pada anak hanya dengan menjadi pendengar yang baik bagi sang anak.
Setelah itu, validasi perasaan sang anak dan biarkan mereka tahu bahwa Anda juga memahami kesulitan yang ia rasakan.
Kemudian, katakan pada sang anak bahwa Anda siap membantunya untuk melewati kesulitan yang dihadapinya.
Jika trauma yang dialami sang anak sudah semakin parah atau kita tidak mampu mengatasinya, jangan sungkan untuk mencari bantuan profesional.
Tidak semua anak bisa mendapatkan akses bantuan untuk mengatasi trauma yang dialaminya. Hal ini bisa berpengaruh pada kehidupan mereka di masa dewasa.
Namun, orang dewasa yang masih terpengaruh oleh trauma masa kecil tetap bisa mencari bantuan. Pasalnya, trauma tersebut bisa disembuhkan pada usia berapa pun.