Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Jenis Makanan Sehari-hari yang Perlu Diganti demi Kesehatan

Kompas.com - 04/05/2020, 18:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Tanpa sadar, beberapa jenis makanan yang sering kita konsumsi dalam kehidupan sehari-hari ternyata kurang baik untuk kesehatan tubuh.

Hal itu merujuk pada kandungan nutrisi pada makanan-makanan tersebut yang dapat memicu datangnya beragam penyakit.

Maka dari itu, penting kiranya sebelum memilih makanan untuk diadopsi ke dalam menu harian, kita perlu memahami dulu beragam jenis makanan berserta kandungan nutrisinya.

Langkah itu dapat membantu kita merencanakan pola makan yang tidak hanya sehat, tapi juga menyenangkan dengan hasil memuaskan.

Baca juga: 6 Jenis Tanaman Herbal yang Baik untuk Jaga Imunitas Saat Puasa

Melansir Buku Smart Eating: 1.000 Jurus Makan Pintar & Hidup Bugar (2013) oleh Dr. Samuel Oetoro, Ms, SpGK, dkk., ada sejumlah makanan sehari-hari yang rupanya perlu dihindari demi kesehatan.

Berikut ini beberapa jenis makanan tersebut beserta saran makanan penggantinya:

1. Nasi putih

Banyak orang lebih suka menyantap nasi putih ketimbang nasi merah karena berbagai hal, termasuk dinilai lebih pulen dan “manis”.

Tetapi, pada kenyatannya, beras putih adalah beras yang bagian-bagian terpentingnya sudah terbuang, sebaik apa pun kualitasnya.

Nasi putih akhirnya dianggap termasuk bahan makanan yang mendekati kategori karbohidrat simpleks, yaitu mempunyai indeks glisemik yang tinggi karena serat-serat kelopaknya sudah hilang.

Seperti diketahui, karbohidrat terdiri dari 2 jenis, yakni karbohidrat kompleks dan karbohidrat simpleks.

Jika bisa memilih, pilihlah sumber karbohidrat kompleks karena mengandung serat.

Proses penyerapan karbohidrat kompleks di dalam usus lebih lama dibanding karbohidrat simpleks sehingga membantu kira cepat kenyang dan mencegah makan berlebih.

Baca juga: 6 Jenis Makanan Enak yang Patut Diwaspadai

Sebaliknya, karbohidrat simpleks sangat cepat diserap di dalam usus sehingga membuat kita cepat lapar dan mengantuk apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Sedangkan, indeks glisemik adalah kecepatan naiknya kadar gula darah apabila seseorang makan bahan makanan sumber karbohidrat.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau