Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/02/2020, 21:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Banyak orang percaya bahwa mi instan mengandung lapisan lilin untuk membuatnya lebih tahan lama.

Namun, berdasarkan buku Buka Fakta! 101 Mitos Kesehatan oleh Nutrifood Research Center pada 2014, dijelaskan bahwa tim Nutrifood Research Center tidak menemukan “pemakaian lilin” di dalam langkah-langkah pembuatan mi instan.

Dalam pembuatan mi instan yang ada hanyalah penggorengan hingga kering (deep fried).

Baca juga: 5 Jenis Makanan Penyebab Perut Buncit, Jangan Dikonsumsi Lagi

Dengan kata lain, pandangan atau pendapat mengenai mi instan yang mengandung lilin hanyalah mitos belaka.

Namun, proses penggorengan tersebut tetap saja membuat mi instan kaya lemak jenuh sehingga tidak baik dikonsumsi secara berlebihan.

Cara memasak mi instan agar lebih sehat

Nutrifood Research Center pun mengungkapkan ada siasat yang bisa dilakukan untuk menjadikan mi instan lebih sehat.

Berikut cara memasak mi instan agar menjadi lebih sehat:

  1. Kurangi penggunakan bumbu mi untuk mengurangi asupan garam harian Anda
  2. Konsumsiah mi instan dengan banyak sayuran, misalnya sawi dan bayam
  3. Lebih baik lagi, mi instan juga dipadankan dengan sumber protein seperti telur
  4. Ingin sehat lagi? Pilih mi instan yang di-oven (air dried), bukan digoreng. Rasanya tidak kalah lezat dengan yang digoreng dan pastinya lebih sehat

Melansir Buku Kontroversi 101 Mitos Kesehatan (2012) karya dr. Florentina R. Wahjuni, selama ini bahan pengawet yang dipakai dalam mi instan telah diteliti dan dinyatakan aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Bahkan Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (AS) menggolongkan Methylparaben sebagai zat pengawet mi instans, termasuk kategori Generally Recognized as Safe (GRAS).

Artinya, zat kimia tersebut bisa dan aman untuk digunakan pada makanan.

Baca juga: 9 Makanan Penambah Berat Badan tanpa Bikin Perut Buncit

dr. Florentina menyampaikan hingga ditulisnya buku tersebut, belum ditemukan adanya penelitian yang membuktikan bahwa mi instan berbahaya bagi kesehatan.

Namun demikian, menurut dia, sebaiknya mi instan jangan dikonsumsi secara berlebihan.

Air rebusan mi instan tidak sehat?

Sementara, dalam buku Mi Instan: Mitos, Fakta dan Potensi (2016) bikinan FG Winarno, dijelaskan bahwa anggapan banyak orang mengenai air rebusa mi instan tidak boleh dikonsumsi karena berbahaya adalah tidak benar.

Menurut FG Winarno, justru air rebusan mi instan mengandung garam (mineral) dan vitamin yang terlarut pada saat mi instan tersebut dipanaskan atau direbus.

Baca juga: 5 Jenis Makanan Pencegah Kanker hingga Sakit Jantung

Di samping itu, membuang air rebusan dapat menurunkan rasa mi instan. Artinya, rasa instan tidak lagi pas seperti rasa yang telah ditentukan oleh pabrik, yang sudah diteliti sebelumnya sesuai selera konsumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau