Sejumlah studi menyebut, efek relaksasi sama dengan terapi perilaku kognitif.
Gangguan tidur sangat terkait dengan masalah kesehatan mental. Tak terkecuali untuk pengidap gangguan kecemasan.
Banyak penderita gangguan kecemasan yang mengeluhkan sering terbangun di tengah malam dan susah tidur setelah itu.
Baca juga: 6 Titik Pijat Sakit Kepala untuk Redakan Ketegangan dan Stres
Salah satu jenis gangguan kecemasan adalah serangan panik berulang.
Serangan panik ini menimbulkan rasa takut yang luar biasa sampai bisa bikin lemas.
Ketakutan ekstrem ini juga disertai detak jantung cepat, berkeringat, gemetar, sesak napas, dada sesak, mual, sampai kehilangan kendari.
Penderita gangguan kecemasan ada yang merasa takut dengan lingkar sosial sehingga memilih menarik diri.
Mereka khawatir akan dihakimi, takut dipermalukan, atau dihina di depan orang lain.
Kecemasan sosial ini jamak timbul sejak usia dini. Mereka biasanya sangat pemalu, pendiam, atau tidak nyaman berada di sekitar orang lain.
Meskipun tidak tampak tertekan di luar, namun mereka perasaan mereka didera rasa takut dan cemas yang ekstrem.
Baca juga: Musik Bisa Hilangkan Stres, Bagaimana Caranya?
Ketakukan ekstrem pada suatu hal seperti laba-laba, berada di ruangan yang sempit, ketinggian, dll. bisa jadi tanda fobia.
Fobia didefinisikan sebagai kecemasan atau ketakutan ekstrem pada objek atau situasi tertentu.
Perasaan takut dan cemas ini bisa cukup parah, sampai menganggu kehidupan bisa berjalan dengan normal.
Ciri-ciri gangguan kecemasan bisa spesifik atau berbeda-beda bagi setiap penderitanya.
Anda tidak bisa hanya mengandalkan gejala gangguan kecemasan di atas.
Diperlukan pemeriksaan dari tenaga kesehatan mental profesional untuk memastikan diagnosisnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.