KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, tidur tanpa cahaya atau lampu bisa jadi hal menyeramkan.
Alhasil, mereka memilih tidur dengan cahaya terang agar merasa aman saat tidur. Padahal, tidur dengan lampu menyala bisa berbahaya bagi kesehatan.
Paparan cahaya selama tidur membuat otak sulit untuk mencapai tidur yang lebih dalam. Alhasil, kita tak bisa mendapatkan kualitas tidur yang baik di malam hari.
Padahal, tidur malam yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi kesehatan kita.
Berikut manfaat tidur malam yang cukup dan berkualitas bagi tubuh kita:
Baca juga: Berbagai Hal yang membuat Kita Mengantuk Sepanjang Hari
Paparan cahaya sebelum tidur bisa menganggu produksi hormon melatonin yang merangsang rasa kantuk.
Saat produksi hormon melatonin berkurang, maka kita akan sulit untuk tidur dan mendapatkan kualitas tidur yang cukup.
Tidur malam yang kurang dan tidak berkualitas bisa membuat kita berisiko mengalami hal-hal berikut:
Riset yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology membuktikan, paparan cahaya di malam hari bisa meningkatkan gejala depresi.
Hal ini terjadi karena paparan cahaya di malam hari bisa menganggu jam internal tubuh dan merusak sekresi melatonin yang berpotensi menimbulkan gangguan psikologis.
Riset yang diterbitkan dalam Journal of Obesity membuktikan, paparan cahaya bisa di malam hari bisa menambah berat badan.
Hal ini terjadi karena paparan cahaya tersebut menganggu jadwal dan kualitas tidur serta mengacaukan kebiasaan makan kita.
Paparan cahaya di malam hari juga bisa menganggu kesehatan organ reproduksi. Hal ini terbukti lewat riset yang diterbitkan dalam jurnal Epidemiologi.
Riset tersebut meneliti 71.077 wanita dan membuktikan bahwa wanita yang mendapatkan paparan cahaya berlebihan di malam hari mengalami gangguan siklus menstruasi.
Baca juga: Diklaim Bisa Atasi Covid-19, Hydroxychloroquine Punya Efek Samping Serius
Paparan cahaya bisa menganggu pola tidur kita. Padahal, pola tidur juga memegang peranan penting dalam menjaga sistem imunitas.
Tubuh melepaskan protein sitokin selama kita tertidur. Protein tersebut sangat diperlukan ketika kita sedang mengalami stres, infeksi atau peradangan.
Kurang tidur bisa mengganggu produksi protein sitokin yang menyebabkan antibodi dan sel untuk melawan infeksi turut berkurang.
Dengan kata lain, tidur yang cukup adalah kunci penting untuk melawan infeksi menular. Dalam jangka panjang, kurang tidur juga bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.