Namun, pemilik penyakit jantung, stroke, asma, gangguan paru-paru, sampai bronkitis perlu ekstra berhati-hati saat berolahraga sambil pakai masker.
Penderita penyakit kardiovaskular dan pernapasan perlu berkonsultasi ke dokter saat ingin berolahraga di luar rumah saat pandemi, terlebih sambil pakai masker.
Keduanya termasuk golongan rentan saat terinfeksi virus corona.
"Penting bagi penderita kardiovaskular dan masalah pernapasan perlu memastikan aspek keamanan," kata Wickham.
Baca juga: Tips Aman Bersepeda di Tengah Pandemi Corona
Ahli terapi fisik dan spesialis ortopedi di MovementX, Scott McAfee menjelaskan, secara umum ada perbedaan saat olahraga pakai masker dan tidak.
Ketika mengenakan masker, aliran udara yang masuk ke paru-paru sedikit berkurang.
Saat udara yang masuk berbeda dengan olahraga dalam kondisi normal ketika tidak sedang pandemi corona, kadar oksigen dalam darah ikut terpengaruh.
Kondisi ini bisa menyebabkan latihan fisik jadi lebih berat. Namun, hal itu tergantung jenis bahan dan tingkat ketebalan masker.
"Dengan udara yang masuk lebih sedikit, oksigen yang digunakan untuk mengubah gula menjadi energi jadi ikut berkurang. Jadi gampang lebih gampang lelah," jelas McAfee.
Namun, kondisi tersebut umumnya terjadi saat Anda baru awal-awal memulai rutinitas berolahraga.
"Setelah menjadi kebiasaan, tubuh akan beradaptasi dengan metabolisme oksigen yang lebih efisien. Tapi, ini butuh waktu," kata McAfee.
Ketika Anda merasa pusing atau terlalu lelah saat berolahraga, saatnya beristirahat.
Tinggal dan beraktivitas di rumah selama pandemi merupakan cara terbaik untuk mencegah penularan virus corona.
Namun, jika Anda terpaksa untuk berolahraga di luar rumah, tetap jaga jarak aman minimal dua meter dari orang lain dan hindari berkerumun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.