Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Vitamin untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Kompas.com - 02/06/2020, 16:04 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Vitamin B6 juga memainkan peran vital untuk memproduksi sel darah merah.

Kendati kekurangan vitamin B6 cukup jarang pada orang berusia produktif dan anak-anak, banyak lansia kekurangan zat penting ini.

Beberapa makanan kaya vitamin B6 di antaranya ayam, salmon, tuna, biji-bijian, kacang-kacangan, dan sayuan hijau.

Baca juga: Hati-hati, Konsumsi Vitamin Dosis Tinggi Bisa Berbahaya bagi Tubuh

3. Vitamin E

Vitamin E adalah antioksidan kuat dan dapat membantu tubuh melawan infeksi.

Vitamin E dapat ditemukan dalam minyak nabati, kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran.

Melansir My Food Data, sumber vitamin E tertinggi adalah biji bunga matahari.

Satu genggam biji bunga matahari mengandung 7,4 miligram vitamin E, atau dapat mencukupi 49 persen dosis harian vitamin E.

Dalam 100 gram biji bunga matahari, kandungan vitamin E-nya sebesar 26.1 miligram, setara 174 persen rekomendasi kebutuhan vitamin E harian.

Sedangkan buah-buahan yang kaya vitamin E adalah buah, alpukat, tomat, delima, labu, kiwi, mangga, pepaya, dan jambu biji.

Sayuran kaya vitamin E meliputi jagung, ubi jalar asparagus, brokoli, dan sayuran berdaun hijau gelap.

Kebutuhhan nutrisi kaya akan antioksidan dapat dipenuhi dengan rutin menyelipkan asupan mengandung vitamin E di setiap sesi makan.

Baca juga: 10 Buah-buahan yang Mengandung Vitamin E

4. Vitamin D

Ilustrasi berjemur matahariIngram Publishing Ilustrasi berjemur matahari
Vitamin D berguna untuk menjaga sistem daya tahan tubuh, pencernaan, peredaran darah, dan saraf.

Menurut Perhimpunan Reumatologi Indonesia, kebutuhan vitamin D harian yang Anda butuhkan tergantung dari usia dan faktor risiko.

Rata-rata kebutuhan vitamin D harian seseorang adalah 600 IU-800 IU. Batas aman asupan vitamin D untuk orang dewasa maksimal 4.000 IU per hari.

Asupan vitamin D lebih dari 10.000 IU per hari, dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan jaringan tubuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com