Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Penyebab Urine Keruh, Bisa Jadi Gejala Diabetes hingga Penyakit Ginjal

Kompas.com - 08/06/2020, 06:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Penyebab urine keruh perlu diketahui untuk mengantisipasi adanya penyakit berbahaya.

Urine adalah zat cair buangan yang terhimpun di dalam kandung kemih dan dikeluarkan dari tubuh melalui saluran kemih.

Urine juga bisa disebut sebagai air kencing, air seni, atau air kemih.

Baca juga: Kencing Batu: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Normalnya, urine berwarna kuning cerah dan jernih.

Apabila urine berubah menjadi keruh, mungkin ada sesuatu yang salah dengan salurah kemih.

Meski urine keruh biasanya tidak mengindikasikan kegawatarutan medis, kondisi itu bisa menjadi tanda adanya penyakit serius.

Penyebab urine keruh 

Melansir Health Line, urine keruh bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antarnya yakni:

1. Dehidrasi

Urine yang gelap dan keruh sering disebabkan oleh dehidrasi, yang terjadi setiap kali Anda kehilangan lebih banyak air daripada yang diminum.

Kondisi ini bisa terjadp pada siapa saja, mulai dari anak kecil, orang dewasa, termasuk orang yang memiliki penyakit kronis sekali pun.

Banyak orang dewasa yang sehat mengalami dehidrasi ringan di pagi hari dan setelah berolahraga keras.

Ketika seseorang mengalami dehidrasi, tubuh akan mengikat air sebanyak mungkin. Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan urine tampak pekat dan lebih gelap dari biasanya.

Gejala dehidrasi yang signifikan dapat meliputi:

  • Urine sangat gelap atau berbusa
  • Haus ekstrim
  • Jarang buang air kecil
  • Pada bayi, popok kering
  • Mulut kering
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Kebingungan

Kasus dehidrasi ringan, seperti yang terjadi di pagi hari, dapat diobati di rumah. Konsumsi air atau makanan yang mengandung banyak air selama beberapa jam diyakini akan membantu Anda terhidrasi.

Jika anak Anda muntah atau diare, bicarakan dengan dokter tentang cara terbaik untuk merawat mereka karena dehidrasi.

Anak-anak yang sakit harus dimonitor secara ketat dan seringkali dapat diobati dengan larutan rehidrasi bebas yang mengandung air dan elektrolit.

Kasus dehidrasi yang parah atau yang tidak membaik dengan perawatan di rumah memerlukan rawat inap.

Baca juga: Waspada Kutil Kelamin (1): Gejalanya Kerap Tak Disadari

2. Infeksi saluran kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih adalah penyebab umum urine keruh.

ISK adalah infeksi yang terjadi di mana saja di sepanjang saluran kemih. Infeksi ini dapat mempengaruhi uretra, kandung kemih, ureter, dan ginjal.

ISK lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, karena wanita memiliki uretra yang lebih pendek sehingga lebih mudah terkontaminasi oleh bakteri vagina dan feses.

ISK terjadi ketika bakteri tumbuh di luar kendali.

Dalam kondisi ini, tubuh Anda akan mengirimkan sel darah putih untuk melawan infeksi. Sel-sel ini sering diekskresikan dalam urine.

Ketika sel-sel darah putih bercampur dengan urine, akhirnya membuat air seni keruh.

Gejala-gejala ISK lainnya, termasuk:

  • Kebutuhan yang kuat atau konstan untuk buang air kecil
  • Urine yang tampak keruh, seperti susu, berwarna merah, merah muda, atau cokelat
  • Urine yang kelur dengan kuat atau berbau busuk
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Sakit punggung bagian bawah atau tengah
  • Merasakan kebelet buang air kecil, tetapi sedikit buang air kecil
  • Nyeri panggul pada wanita

Infeksi saluran kemih membutuhkan perawatan segera dengan antibiotik.

Infeksi ini biasanya mudah diobati. Namun, jika sampai tak diobati, ISK menyebabkan berbagai masalah serius, seperti:

  • Kerusakan ginjal
  • Infeksi berkelanjutan
  • Komplikasi kehamilan
  • Sepsis (infeksi aliran darah yang mengancam jiwa)

Baca juga: Waspada Kutil Kelamin (2): Bisa Sebesar Melon dan Jadi Kanker

3. Vaginitis

Air seni yang keruh kadang-kadang disebabkan oleh jenis vaginitis.

Vaginitis adalah infeksi pada vagina. Gangguan ini juga termasuk:

  • Vaginosis bakteri
  • Infeksi jamur
  • Trikomoniasis

Vaginosis bakteri dan infeksi lainnya terjadi ketika bakteri, jamur, atau organisme lain menyerang dalam jumlah tinggi atau berlebih.

Vagina yang sehat biasanya menjaga keseimbangan bakteri baik. Namun, dalam keadaan tertentu, keseimbangan ini hilang. Ketidakseimbangan ini menyebabkan pertumbuhan berlebih dari bakteri tidak sehat dan perubahan dalam kimia vagina yang dikenal sebagai vaginosis bakteri.

Vaginitis menyebabkan urine keruh ketika sel darah putih atau cairan bercampur dengan air kencing.

Tanda-tanda vaginitis lainnya termasuk:

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau