Makan dapat mengaktifkan sistem saraf parasimpatis. Saraf ini mengatur fungsi tubuh seperti memperlambat detak jantung, mengatur tekanan darah, dan pencernaan.
Sistem saraf parasimpatis bisa aktif ketika perut mengembang setelah makan besar.
Begitu aktif, aliran darah dari otak bergeser ke saluran pencernaan. Dampaknya, Anda jadi mengantuk dan tak bertenaga.
Baca juga: Sudah Makan tapi Kok Masih Suka Lapar?
Makanan yang tinggi lemak atau kalori tapi rendah karbohidrat dapat memicu rasa kantuk setelah makan.
Dalam sebuah studi, peneliti menemukan kadar cholecystokinin jadi melonjak setelah subjek riset makan makanan berlemak tapi rendah karbohidrat.
Pelepasan hormon cholecystokinin yang bisa menekan rasa lapar ini dapat menyebabkan timbulnya rasa kantuk.
Peneliti lain menyimpulkan, kombinasi sinyal kompleks dikirim ke otak bagian pengontrol tidur setelah Anda mengonsumsi makanan tinggi lemak atau kalori.
Sinyal ini mengurangi gairah untuk makan atau rasa lapar, di sisi lain meningkatkan rasa kantuk.
Baca juga: Lapar Tapi Tidak Selera Makan, Bisa Jadi Tanda Apa?
Sebaliknya, ketika kelenjar tiroid kurang aktif, Anda rentan terhadap naik turunnya kadar glukosa dalam darah.
Dampaknya, tubuh jadi kekurangan energi dan Anda bisa merasa lemak dan gampang mengantuk.
Jangan khawatir, ngantuk setelah makan umumnya bukan kondisi yang berbahaya bagi kesehatan. Kendati demikian, kebiasaan ini bikin tak nyaman.
Ada beberapa cara untuk mengatasi ngantuk setelah makan.
Di antaranya dengan makan dalam porsi kecil dan banyak cairan, penuhi pola makan seimbang, hindari makan berlebihan, dan aktif bergerak setelah makan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.