Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/07/2020, 09:05 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Kehamilan menjadi masa-masa yang paling sensitif bagi perempuan.

Pada periode ini, perempuan membutuhkan asupan nutrisi yang sehat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang bayi dalam kandungan.

Memilih makanan yang sehat dan baik untuk kandungan bisa menjadi hal yang membingungkan.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Sayuran Mentah?

Pasalnya, ada beberapa makanan yang perlu dihindari oleh ibu hamil karena dapat membahayakan ibu dan bayi.

Apa saja makanan yang sebaiknya dihindari ibu hamil?

1. Ikan dengan kandungan merkuri tinggi

Meskipun sebagian besar ikan punya nutrisi yang baik, ibu hamil sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsinya.

Pasalnya, beberapa ikan diketahui mengandung merkuri.

Merangkum dari Healthline, merkuri dalam jumlah yang tinggi dapat menjadi racun bagi sistem saraf, sistem kekebalan tubuh, dan ginjal.

Pada anak-anak, keracunan merkuri juga bisa menyebabkan masalah perkembangan otak yang serius.

Jenis ikan yang diketahui memiliki kadar merkuri tinggi seperti king mackerel, hiu, marlin, dan ikan todak.

Sedangkan ikan dengan kadar merkuri yang aman dikonsumsi ibu hamil karena kandungan merkuri rendah seperti teri, sarden, lele, salmon, serta tilapia (nila dan mujair).

2. Ikan mentah

Sama seperti ikan bermerkusi tinggi, sebaiknya ibu hamil tidak mengonsumsi ikan mentah atau setengah matang.

Baca juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Minum Es?

Ini karena ikan yang tidak dimasak secara sempurna dapat menyebabkan beberapa infeksi virus, bakteri, atau parasit seperti norovirus, vibrio, salmonela, dan listeria.

Beberapa infeksi tersebut dapat membuat ibu hamil mengalami dehidrasi dan lemah.

Pada kasus yang lebih serius, bayi dalam kandungan juga bisa terdampak.

3. Daging dan telur mentah atau setengah matang

Daging mentah atau kurang matang dapat meningkatkan risiko infeksi beberapa bakteri atau parasit seperti Toxoplasma, E. coli, Listeria, dan Salmonela.

Bakteri dapat mengancam kesehatan bayi yang belum lahir. Infeksi bakteri kemungkinan menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan atau penyakit neurologis yang parah, termasuk kecacatan intelektual, kebutaan, dan epilepsi.

Foodsafety.gov mencantumkan beberapa makanan yang perlu dihindari ibu hamil karena risiko infeksi salmonela dan E. coli, di antaranya:

  • telur mentah atau setengah matang
  • makanan yang mengandung telur setengah matang
  • kecambah mentah atau setengah matang
  • jus yang tidak dipasteurisasi.

4. Jeroan

Jerian sebenarnya adalah sumber nutrisi yang baik untuk ibu hamil dan bayi karena mengandung zat besi, vitamin B12, vitamin A, dan tembaga.

Meski begitu, terlalu banyak mengonsumsi vitamin A hewani tidak dianjurkan selama kehamilan.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Buah Naga?

Hal tersebut dapat menyebabkan keracunan vitamin A. Selain itu, kadar tembaga yang sangat tinggi bisa menyebabkan cacat lahir dan keracunan hati.

5. Sayuran dan kecambah mentah atau setengah matang

Merangkum dari Medical Nes Today, beberapa jenis sayuran dan kecambah mungkin mengandung bakteri seperti salmonela dan E. coli yang bisa menyebabkan infeksi.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Microbiology and Infection menyebut infeksi bakteri dalam darah, umumnya infeksi E. coli, berpotensi menimbulkan kerugian yang fatal.

Untuk itu, sebaiknya ibu hamil menghindari konsumsi sayuran dan kecambah mentah.

6. Susu yang tidak dipasteurisasi

Melansir dari American Pregnancy, susu yang tidak dipasteurisasi mungkin mengandung bakteri listeria.

Listeria dapat ditularkan kepada bayi yang belum lahir melalui plasenta, bahkan jika ibu tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit.

Ini dapat menyebabkan persalinan prematur, keguguran, lahir mati, dan masalah kesehatan serius lainnya

Pastikan Anda membaca label sebelum mengonsumsi susu.

7. Kafein

Kafein adalah zat psikoaktif yang paling umum digunaan di dunia, terutama dalam kopi, teh, minuman ringan, dan coklat.

Baca juga: 7 Cara Mencegah Toksoplasma pada Ibu Hamil

Pada perempuan hamil, disarankan untuk membatasi asupan kafein hingga kurang dari 200 mg per hari atau sekitar dua sampai tiga cangkir kopi.

Kafein tidak disarankan karena dapat diserap dan masuk dengan mudah ke dalam plasenta dan janin.

kabar buruknya, janin dalam kandungan tidak dapat mencerna kafein dan bisa menyebabkan masalah.

Asupan kafein yang tinggi selama kehamilan telah terbukti membatasi pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko berat lahir rendah saat persalinan.

8. Makanan yang tidak dicuci

Permukaan buah dan sayuran yang tidak dicuci dan dikupas dapat terkontaminasi bakteri dan parasit.

Kontaminasi dapat terjadi saat panen, penyimpanan, atau saat transportasi. Untuk itu, kita wajib mencuci buah dan sayur sebelum mengonsumsi buah dan sayur.

9. Alkohol

Melansir dari Live Science, alkohol dalam darah ibu dapat menular langsung pada bayi melalui tali pusar.

Penggunaan alkohol dalam jumlah besar selama kehamilan dapat mengganggu tubuh kembang bayi seperti masalah fisik, kesulitan bekahar, hinggi perilakunya setelah dilahirkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau