Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 17/07/2020, 16:33 WIB

Penyebab lain yang bisa menyebabkan mastitis di antaranya:

  • Saluran payudara tersumbat. Pada kondisi ini, penyumbatan menyebabkan ASI kembali dan menyebabkan infeksi
  • Bakteri memasuki payudara. Bakteri dari permukaan kulit atau mulut bayi bisa memasuki saluran susu melalui celah di kulit puting
  • Susu yang stagnan di payudara. Hal ini bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri yang menyebabkan infeksi.

Baca juga: Ini Perubahan Payudara yang Normal Dialami Ibu Hamil

Faktor risiko mastitis

Merangkum dari Healthline dan Mayo Clinic, ada beberapa hal yang meningkatkan risiko seseorang mengalami mastitis, di antaranya:

  1. Kondisi menyusui pada beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Biasanya, pada waktu-waktu ini jumlah ASI sangat banyak dan meningkatkan risiko mastitis.
  2. Puting lecet. Pelekatan menyusui yang kurang tepat bisa menimbulkan puting lecet. Luka ini kemudian bisa menjadi tempat masuknya bakteri yang menyebabkan mastitis.
  3. Hanya menyusui pada satu payudara saja. Pada payudara yang tidak digunakan untuk menyusui, ASI stagnan bisa berubah menjadi mastitis.
  4. Mengenakan bra yang terlalu ketat. Tekanan pada payudara juga bisa menyebabkan mastitis
  5. Pernah mengalami mastitis sebelumnya
  6. Kelelahan ekstrem
  7. Pola makan yang buruk
  8. Merokok

Gejala mastitis

Kondisi ini memang tidak selalu menyebabkan peradangan, tapi biasanya mastitis memiliki gejala berikut ini:

  • Pembengkakan atau pembesaran payudara
  • Kemerahan
  • Rasa nyeri jika diketakan
  • Sensasi panas di payudara terus menerus atau saat menyusui
  • Gatal di jaringan payudara
  • Benjolan atau penebalan jaringan payudara
  • Payudara terasa sakit
  • Demam

Sebagian besar kasus mastitis didiagnosis secara klinis. Seorang dokter akan menanyakan pertanyaan tentang kondisi Anda dan kemudian memberi Anda pemeriksaan fisik.

Baca juga: Berapa Ukuran Payudara yang Ideal?

Dokter mungkin bertanya kapan Anda pertama kali melihat peradangan dan seberapa menyakitkan. Mereka juga akan bertanya tentang gejala lain, apakah Anda menyusui, dan apakah Anda sedang menjalani pengobatan.

Setelah pemeriksaan fisik, dokter Anda mungkin akan dapat mengetahui apakah Anda menderita mastitis.

Jika Anda memiliki infeksi yang parah, atau pengobatan tidak bereaksi, maka dokter Anda dapat meminta sampel ASI.

Sampel digunakan untuk mengidentifikasi bakteri yang menyebabkan infeksi.

Pengujian ini dilakukan demi memastikan gejala yang Anda rasakan bukan kanker payudara. Itu karena kanker payudara yang meradang dapat meniru gejala mastitis.

Pengobatan mastitis

Pengobatan mastitis dilakukan sesuai dengan tingkat keparahannya. Beberapa perawatan umum untuk mastitis di antaranya:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+