KOMPAS.com - Gigitan nyamuk bisa terasa gatal dan menimbulkan benjolan, persis seperti reaksi alergi.
Ketika menggigit, air liur nyamuk mengenai kulit dan tubuh kita mengenalinya sebagai zat asing.
Hal ini membuat respon sistem kekebalan tubuh menghasilkan hitamin sehingga memicu pembengkakan di area yang tergigit nyamuk.
Histamin yang diproduksi sistem kekebalan tubuh juga mengirimkan sinyal ke saraf dan memicu rasa gatal.
Baca juga: Digunakan untuk Pengobatan Diabetes, Ini Efek Samping Terapi Insulin
Nyamuk menggigit manusia untuk mengambil darah sebagai makanan. Pasalnya, nutrisi yang terkandung dalam darah manusia membantu nyamuk betina menghasilkan telur untuk berkembang biak.
Jadi, hanya nyamuk betina yang menggigit manusia. Nyamuk menggunakan ujung tajam dari mulutnya untuk mengigit manusia.
Struktur tersebut telah disesuaikan agar mempermudah nyamuk menggigit tepat di area pembuluh darah dan mengambil darah dari mulutnya.
Ketika melakukan hal tersebut, nyamuk menyuntikan air liur yang mengandung antikoagulan, yang berfungsi menghentikan darah manusia agar tidak mengumpal.
Rasa gatal akibat gigitan nyamuk bisa mengakibatkan peradangan. Menggaruk area yang gatal bisa meningkatkan risiko infeksi.
Selain itu, gigitan nyamuk juga bisa berisiko menyebabkan berbagai penyakit berikut:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.