Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Natal Teeth: Penyebab, Faktor Risiko, Jenis, dan Perawatannya

Kompas.com - 17/07/2020, 07:31 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Tumbuh gigi adalah salah satu bagian normal dari tumbuh kembang bayi pada tahun-tahun pertama kehidupannya.

Pada umumnya, bayi mengalami tumbuh gigi pada usia 4 hingga 7 bulan.

Tapi, bagaimana jika bayi lahir langsung memiliki gigi? Normalkah hal tersebut?

Baca juga: Kenali 9 Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir

Ya, beberapa bayi dilahirkan dengan satu atau beberapa gigi. Kondisi ini disebut dengan istilah natal teeth atau gigi natal.

Kasus gigi natal sebenarnya jarang terjadi, hanya satu berbanding 2.000 kelahiran.

Melansir dari Stanford Children's Health, gigi natal sering tidak sepenuhnya berkembang dan mungkin memiliki akar yang lemah.

Penyebab

Hingga saat ini penyebab gigi natal tidak diketahui.

Meski begitu, laman Healthline menyebut bahwa bayi dengan gigi natal mungkin mengungkap masalah medis tertentu.

Beberapa masalah medis yang bisa menyebabkan gigi natal di antaranya sindrom:

  • Sotos, kelainan genetika yang menyebabkan pertumbuhan fisik anak lebih cepat dibanding usianya.
  • Hallerman-Streiff, kelainan bawaan yang mempengaruhi pertumbuhan gigi, rambut, dan tengkorak.
  • Pierre Robin, kelainan pada bayi baru lahir dengan kondisi rahan bawah lebih kecil daripada bentuk normal.
  • Ellis-van Creveld, kelainan yang ditandai dengan tulang rusuk pendek, kaki pendek, displastik rambut dan kuku, serta cacat jantung kongenital.

Faktor Risiko

Selain kondisi medis tertentu, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang bayi untuk dilahirkan dengan gigi natal.

1. Keturunan keluarga

Sekitar 15 persen bayi yang lahir dengan gigi memiliki anggota keluarga dekat yang memiliki gigi natal ketika mereka lahir juga. Ini termasuk saudara kandung dan orang tua.

Baca juga: 6 Penyebab Kuning pada Bayi Baru Lahir

2. Jenis kelamin

Beberapa studi mengamati pravelansi gigi natal berdasarkan jenis kelamin. Hasilnya, jenis kelamin berperan dalam kemungkinan tumbuhnya gigi natal.

Penelitian menunjukkan, perempuan tampaknya lebih mungkin terlahir dengan gigi natal daripada laki-laki.

3. Malnutrisi

Kekurangan nutrisi selama kehamilan adalah faktor risiko lain yang mungkin berpengaruh pada gigi natal.

Jenis gigi natal

Meski sekilas gigi natal adalah hal yang biasa, tapi sebenarnya ada 4 jenis gigi natal. Dokter akan menentukan kasus apa yang terjadi pada anak Anda.

  • Gigi yang sepenuhnya berkembang, meski longgar tapi memiliki mahkota dan beberapa struktur akar
  • Gigi lepas yang tidak memiliki akar sama sekali
  • Gigi kecil yang baru saja muncul dari gusi
  • Tanda gigi akan tumbuh dari gusi

Sebagian besar kasus gigi natal hanya melibatkan tumbuhnya satu gigi saja. Umumnya, gigi natal yang tumbuh di bagian depan bawah.

Perlukah Perawatan?

Gigi natal biasanya akan dibiarkan begitu saja.

Tapi, jika buah hati lahir dengan konsdisi gigi lepas yang tidak memiliki akar sama sekali, dokter mungkin menyarankan untuk mencabutnya.

Baca juga: Normalkah Bayi Baru Lahir Sering Bersin?

Hal ini karena ada beberapa risiko yang dihindari, seperti:

  • Tersedak karena tak sengaja menelan gigi yang terlepas
  • Cedera lidah
  • Membuat puting lecet
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau