Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/07/2020, 12:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

2. Meningkatkan kinerja fisik

Sejumlah studi menunjukkan, nitrat dalam buah bit dapat meningkatkan kinerja fisik seseorang, terutama jika dikonsumsi atlet.

Nitrat dapat memengaruhi kinerja fisik dengan meningkatkan efisiensi mitokondria, yang bertanggung jawab menghasilkan energi sel tubuh.

Penelitian lain mencatat, makan buah bit juga bisa meningkatkan kinerja saat bersepeda dan olahraga atletik.

Dari hasil studi, bit bisa meningkatkan penggunaan oksigen sampai 20 persen.

Hal yang perlu dicatat, kadar nitrat dalam darah naik selang 2-3 jam.

Untuk itu, orang yang ingin meningkatkan kinerja fisik dengan buah bit perlu mengonsumsinya 2-3 jam sebelum mulai berolahraga.

Baca juga: 9 Manfaat Pisang bagi Kesehatan

3. Berpotensi mengurangi peradangan

Ilustrasi penyakit jantung koroner atau arteri koroner. Ilustrasi penyakit jantung koroner atau arteri koroner.
Peradangan kronis merupakan pemicu penyakit kronis seperti obesitas, penyakit jantung, hati, dan kanker.

Berdasarkan hasil uji laboratorium, buah bit memiliki pigmen bernama betalain. Zat ini berpotensi sebagai antiperadangan.

Studi lain pada penderita osteoarthritis menunjukkan, kapsul dari ekstrak betalain dari buah bit dapat mengurangi nyeri akibat penyakit tersebut.

4. Melancarkan pencernaan

Ilustrasi buang air besar sambil membawa Hp. Ilustrasi buang air besar sambil membawa Hp.
Serat merupakan salah satu komponen penting untuk membantu melancarkan pencernaan.

Buat bit termasuk jenis asupan yang kaya serat. Satu cangkir buah bit mengandung 3,4 gram serat.

Serat dapat memberi makan bakteri baik di usus, sekaligus bisa membantu mencegah sembelit dan radang usus.

Selain itu, konsumsi asupan tinggi serat juga bisa mencegah penyakit kanker usus besar, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.

Baca juga: 10 Manfaat Buah Pepaya untuk Kesehatan

5. Menjaga kesehatan otak

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Fungsi mental dan kognitif secara alami bisa menurun seiring pertambahan usia.

Bagi sebagian orang, penurunan tersebut bisa memicu penyakit demensia.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau