Limfoma paling sering terjadi pada orang berusia di atas 60 tahun. Namun, beberapa jenis lebih sering terjadi pada anak-anak dan bayi.
4. Infeksi
Orang yang pernah mengalami infeksi seperti leukemia attau virus limfotropik sel T manusia (HTLV-1), Heliobacter pylori, hepatitis C, atau virus Epstein-Barr (EBV) bersiko besa mengalami kanker limfoma.
5. Paparan kimia dan radiasi
Orang yang terpapar bahan kimia dalam pestisida, pupuk, dan herbisida juga berisiko lebih tinggi mengalami kanker ini. Radiasi nuklir juga dapat meningkatkan risiko penyakit ini.
6. Genetik
Memiliki riwayat keluarga yang pernah mengalami penyakit ini juga membuat kita berisiko besar mengalaminya.
Perawatan limfoma tergantung pada tingkat stadium kanker, yang menunjukkan seberapa jauh sel kanker menyebar.
Pada tingat stadium satu, sel kanker masih terbatas pada beberapa area kelenjar getah bening.
Sebaliknya, sel kanker yang telah menyebar e organ lain, seperti paru-paru atau sumsum tulang, telaah memasuki tingkat stadium empat.
Perawatan untuk kanker limfoma bisa menggunakan terapi radiasi untuk mengecilkan dan membunuh sel-sel kanker.
Biasanya, dokter juga meresepkan obat kemoterapi untuk menghancurkan sel kanker.
Dalam beberapa kasus, metode transplantasi sumsum tulang atau sel induk digunakan untuk membangun sel-sel sistem kekebalan tubuh yang sehat juga digunakan untuk mengatasinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.