Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penis Jarang Ereksi Saat Bangun Tidur pada Pagi Hari, Normalkah?

Kompas.com - 28/07/2020, 06:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Penis ereski saat bangun tidur pada pagi hari adalah kejadian yang umum dialami para pria.

Penuyabab ereksi pagi atau morning wood dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti stimulasi fisik, relaksasi otak, kadar homron testoteron naik, hingga mimpi erotis.

Dalam dunia medis, penis ereksi pada pagi hari dikenal dengan istilah nocturnal penile tumescence (NPT).

Baca juga: Penyebab Penis Ereksi Saat Bangun Tidur pada Pagi Hari

Lalu, bagaimana jika penis jarang ereksi pagi?

Ada beberapa alasan mengapa pria dewasa jarang atau tidak pernah bangun tidur dengan penis ereksi.

Sebagian alasan terbilang tidak berisiko, tapi sebagian penyebab lainnya patut diwaspadai.

Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab penis jarang ereksi saat bangun tidur pada pagi hari:

1. Tidak terbangun dalam tahapan REM

Melansir Verywell Health, ereksi penis dapat terjadi pada fase tidur rapid eye movenemnt (REM) atau gerakan mata cepat, di mana otak dan sistem tubuh sedang aktif, termasuk sistem saraf pada penis.

Kondisi inilah yang kemudian dapat membuat penis ereksi saat tidur maupun sangat bangun tidur.

Jadi, jika pria tidak terbangun dalam tahapan REM, maka wajar jika penis tidak ereksi.

Apabila pria terbangun pada fes light sleep, maka ereksi tidak akan terjadi.

Baca juga: Gejala dan Cara Mengetahui Disfungsi Ereksi

2. Gejala disfungsi ereksi atau impotensi

Jika frekuensi hilangnya ereksi pagi semakin sering atau berkelanjutan, para pria baru boleh waspada.

Kondisi ini bisa menjadi tanda dari adanya disfungsi ereksi (DE).

Pada kondisi ini, pria mungkin saja mengalami gangguan aliran darah atau saraf yang mengatur fungsi ereksi penis.

Kondisi itu juga dapat terjadi akibat kekurangan hormon testosteron.

Risiko mengalami disfungsi ereksi akan meningkat apabila pria memiliki masalah obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.

3. Tidak menerima stimulasi fisik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau