Terdapat faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks.
Berikut ini adalah beberapa faktor risiko penyebab kanker serviks yang perlu diwaspadai:
1. Aktivitas seks kurang sehat
Melansir American Cancer Society, beberapa faktor yang berkaitan dengan riwayat seksual dapat meningkatkan risiko kanker serviks.
Risiko ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh peningkatan kemungkinan paparan HPV.
2. Merokok
Ketika seseorang merokok, mereka dan orang-orang di sekitarnya terpapar banyak bahan kimia penyebab kanker yang mempengaruhi organ selain paru-paru.
Zat berbahaya ini diserap melalui paru-paru dan dibawa dalam aliran darah ke seluruh tubuh.
Wanita yang merokok sekitar dua kali lebih mungkin terkena kanker mulut rahim.
Baca juga: 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik
Produk sampingan tembakau telah ditemukan di lendir serviks wanita yang merokok.
Para peneliti percaya bahwa zat ini merusak DNA sel leher rahim dan dapat berkontribusi pada perkembangan kanker serviks.
Merokok juga membuat sistem kekebalan tubuh kurang efektif dalam memerangi infeksi HPV.
3. Daya tahan tubuh lemah
Sistem kekebalan tubuh penting dalam menghancurkan sel kanker dan memperlambat pertumbuhan dan penyebarannya.
Pada wanita dengan HIV, pra-kanker serviks dapat berkembang menjadi kanker invasif lebih cepat dari biasanya.
Human immunodeficiency virus (HIV), virus yang menyebabkan AIDS diketahui dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menempatkan orang pada risiko yang lebih tinggi untuk infeksi HPV.
Baca juga: 10 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Kelompok wanita lain yang berisiko terkena kanker serviks adalah mereka yang menggunakan obat-obatan untuk menekan respons kekebalan tubuh, seperti wanita yang dirawat karena penyakit autoimun.
Penyakit autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh melihat jaringan tubuh sendiri sebagai benda asing dan menyerang mereka.
4. Infeksi Chlamydia
Chlamydia adalah jenis bakteri yang relatif umum yang dapat menginfeksi sistem reproduksi. Bakteri ini disebarkan melalui kontak seksual.
Wanita yang terinfeksi Chlamydia sering tidak memiliki gejala dan mereka mungkin tidak tahu bahwa mereka terinfeksi sama sekali, kecuali mereka diuji selama pemeriksaan panggul.
Infeksi Chlamydia dapat menyebabkan peradangan panggul, yang menyebabkan infertilitas.
Beberapa penelitian telah melihat risiko kanker serviks yang lebih tinggi pada wanita yang tes darah dan lendir serviksnya menunjukkan bukti infeksi Chlamydia masa lalu atau saat ini.
Studi tertentu menunjukkan bahwa bakteri Chlamydia dapat membantu HPV tumbuh dan hidup di leher rahim yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks.
Baca juga: 11 Jenis Kontrasepsi Beserta Kelebihan dan Kekurangannya
5. Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang (pil KB)