Dengan kata lain, untuk mencegah kanker prostat, pria perlu mengeluarkan sperma setidaknya empat kali dalam seminggu.
Kendati ada temuan studi antara kanker prostat dan frekuensi ejakulasi, namun penelitian tersebut masih perlu riset lebih lanjut.
Pasalnya, studi tersebut hanya mengandalkan laporan dari responden dalam medio 1992 sampai 2010.
Para responden melaporkan frekuensi ejakulasi per bulan dan apakah mereka mengidap kanker prostat atau tidak.
Baca juga: Masturbasi Penyebab Rambut Rontok, Mitos atau Fakta?
Penelitian tersebut dianggap belum menyakinkan karena mengandalkan laporan dari responden, bukan dari pengamatan laboratorium terkontrol.
Sehingga, ada kemungkinan hasilnya belum cukup akurat karena responden bisa saja tidak jujur melaporkan frekuensi ejakulasinya.
Studi yang lain pada 2004 juga berupaya membuktikan kaitan frekuensi sperma keluar dengan risiko kanker prostat.
Namun, para ahli menyimpulkan frekuensi ejakulasi tidak signfikan memengaruhi faktor risiko kanker prostat.
Menurut sejumlah ahli, kanker prostat tidak dipengaruhi kebiasaan dan frekuensi ejakulasi. Melainkan lebih dipengaruhi kondisi kesehatan pria.
Baca juga: Membongkar Mitos Kesehatan Masturbasi
Terlepas dari seberapa sering pria ejakulasi atau spermanya keluar, terdapat beberapa manfaat ejakulasi, di antaranya:
Para pria tak perlu khawatir sperma keluar secara teratur bakal habis.
Dalam kondisi normal, pria bisa memproduksi 1.500 sperma setiap detik atau beberapa juta dalam sehari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.