KOMPAS.com - Brokoli adalah salah satu jenis sayuran yang mudah ditemui di Indonesia. Sayuran bernama ilmiah Brassica oleracea itu termasuk jenis kubis-kubisan.
Brokoli masuk dalam kategori superfood atau pangan super. Ini karena sayuran berwarna hijau gelap tersebut dikenal dengan berbagai macam manfaat kesehatan.
Manfaat tersebut dapat kita dapatkan dari kandungan nutrisinya yang kaya.
Baca juga: 8 Manfaat Brokoli untuk Kesehatan
Nutrisi yang terkandung dalam brokoli di antaranya adalah serat, vitamin C, vitamin K, zat besi, dan kalium.
Tak hanya itu, sayuran ini juga mengandung lebih banyak protein dibandingkan jenis sayur lainnya.
Brokoli mengandung hampir 90 persen air, 7 persen karbohidrat, 3 persen protein, dan hampir tanpa lemak.
Lebih lengkapnya, berikut fakta nutrisi dalam 91 gram atau satu cangkir brokoli dirangkum dari Healthline dan Verywell Fit.
Karbohidrat dalam brokoli terutama terdiri dari serat dan gula.
Gula yang dimaksud adalah fruktosa, glukosa, dan sukrosa, dengan sedikit laktosa dan maltosa.
Meski mengandung cukup banyak jenis gula, kandungan total karbohidrat brokoli sangat rendah. Kira-kira hanya 3,5 gram karbohidrat yang dapat dicerna per cangkir (91 gram).
Baca juga: Antara Brokoli dan Kembang Kol, Mana yang Lebih Sehat?
Indeks glikemik (GI) untuk brokoli adalah 10.
Indeks glikemik adalah perkiraan bagaimana makanan mempengaruhi kadar gula darah Anda.
Dengan angka di atas, brokoli termasuk makanan GI rendah. Itu artinya, brokoli memiliki efek minimal terhadap kadar gula darah.
Serat merupakan bagian penting dari pola makan yang sehat. Kandungan ini dapat meningkatkan kesehatan usus, membantu mencegah berbagai penyakit, dan membantu penurunan berat badan.
Satu cangkir (91 gram) brokoli mentah menyediakan 2,3 gram serat atau sekitar 5–10 persen dari Nilai Harian.